Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2013

Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Amar, Selalu Tidak Konsisten

Gambar
Posisinya tidak jelas dan terkadang bingung sendiri. Ini bukan karena saya memberikan posisi itu sembarang, tapi karena dia sendiri yang gak bisa konsisten. Amar adalah rekan dan sahabat saya sejak berdirinya dotsemarang. Namun saat dotsemarang resmi berdiri 2010, dia pindah ke Jakarta untuk bekerja dan kuliah. Beberapa kali berkegiatan di Jakarta, Amarlah yang membantu saya dan teman-teman menemani perjalanan saya disana. Memberi petunjuk arah dan bahkan memberi penginapan. Dari rasa kebersamaan tersebut, mulailah saya ajak dia kembali ke Semarang. Tahun 2012, ia resmi kembali ke Semarang dan saya masukkan ke dotsemarang. Dari dialah, saya mulai serius menggarap dotsemarang. Kami sudah punya kantor dan merubah komunitas menjadi manajemen. Posisinya waktu itu adalah bagian offline yang pekerjaannya menerima undangan dari komunitas lain. Seiring waktu, saya terus mencobanya di berbagai posisi. Ini dikarenakan setelah dotsemarang memiliki manajemen, banyak orang komunitas satu ...

CEO, Founder & Jurnalis n moderator, All in 1

Gambar
Saya tak bermaksud menyalahi kodrat untuk mengambil semua tugas. Yang saya tahu, dotsemarang harus bergerak. Mau sama siapa atau tanpa siapapun. Setidaknya, inilah dedikasi saya untuk sebuah pekerjaan. Saya hampir selesai membaca buku detikcom tulisannya pak Sapto. Beliau adalah orang detikcom saat awal-awal berdiri. Dari buku tersebut rasanya saya cengeng kalau mengeluh saat ini. Beliau lebih hebat lagi meski pekerjaannya fokus sama jurnalis dan internet. Membangun dari awal sebuah trend tentu harus berdarah-darah atau juga malah dapat keberuntungan. Tahun 2013, tahun dimana semuanya bekerja dan teman-teman saya mulai meninggalkan saya, pikiran saya hanya fokus, mau dibawa kemana dotsemarang. Sebagai CEO, saya menghandle berbagai pekerjaan yang biasa dilakukan dengan bertemu klien, menghandle konten, rekan dan event. Sedangkan sebagai founder, nilai tanggung jawab saya adalah mempertahankan bahwa dotsemarang tetap ada. Lalu jurnalis, mengingat saya sekarang hanya berempat, ada Ismi, A...