Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2019

Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Masalah Terbesar Orang Berpacaran Adalah Meributkan Hal-hal Kecil

Gambar
[ Artikel 24#, kategori Cinta ] Saya ingin melihat dengan kedua mata saya bagaimana pasangan saya selingkuh, atau menemukan hubungan mesra dengan pria lain. Baik lewat chat maupun jejak digital lainnya. Tapi itu tidak mungkin, pasangan menyakinkan untuk selalu percaya kepadanya. Keyakinan tersebut membuat hubungan dapat berjalan dengan baik. Tidak ada sikap ragu kepadanya, maupun hal-hal lain yang merugikan hubungan. Fix! Pria percaya dengan sikap wanitanya. Tapi nyatanya, perjalanan waktu memberi pelajaran berharga bahwa hubungan saat menuju dewasa diberikan hambatan. Bukan soal apa yang dipikirkan pada paragraf pertama. Melainkan hal-hal kecil. Kadang nggak masuk akal, kadang pula di luar nalar. Beberapa jam berbicara kasih sayang dengan emoticon love atau cinta-cintaan atau beberapa waktu penuh sikap mesra, tiba-tiba mendadak heboh dan saling diam-diaman. Entah siapa yang memulai atau siapa yang salah, sikap dewasa di sinilah dipertanggung jawabkan. Mengikuti eg

Ia Lebih Ngegas dari Pasangannya

Gambar
Memiliki pasangan dan jatuh cinta itu menyenangkan. Jangan sampai ternoda kesalahpahaman maupun amarah yang akhirnya membuat sakit kepala. Semakin dalam kita mengenal seseorang, memang kita akan tahu seperti apa pribadi aslinya. Sebagian Pria jatuh cinta selalu melihat cover di awal. Dia cantik, manis, seksi dan sebagainya. Perlahan tapi pasti, kilauan si wanita membuatnya lupa melihat dirinya lupa siapa dia. Apalagi pertemuan tiap pertemuan, si wanita memperlihatkan sikap baik, lemah lembut dan sopan. Kriteria yang diharapkan sepertinya sesuai dengan si pria. Menjadi sahabat Satu bulan berpacaran, dunia terasa indah dan berputar pada dua insan untuk saling mengisi kekosongan. Perhatian adalah tujuan utama dari keinginan wanita yang sedang jatuh cinta. Memasuki awal bulan kedua, hubungan kekasih tersebut berubah menjadi persahabatan yang indah. Bukan putus, tapi sikap yang selalu memberi toleran terhadap pasangan. Mendengarkan dan berharap jalanan yang dilalui

100 Ribu Tweet

Gambar
Bergabung sejak 2009, hari ini, Selasa (5/02), saya mendapatkan 100 ribu tweet. Tahun 2009 hingga 2019, sudah 10 tahun rupanya. Entah apakah saya tergolong cerewet atau tidak dengan hasil tersebut. Mungkin tidak sih, soalnya banyak yang sudah menembus jumlah tersebut tanpa perlu berlama-lama seperti saya ini. Anggaplah saya bersenang-senang saja dengan pencapaian ini. Twitter buat saya adalah saluran ekspresi dengan konten informasi. Saya menyukai sepak bola, pemasaran, dotsemarang (pastinya), quote film, dan banyak lagi. Tahun 2019 ini, timeline Twitter lebih ramai. Orang-orang mulai menjadi banyak bicara, menginspirasi dan lebih pintar dari sebelumnya. Ini memang wajar juga, mengingat tahun politik yang menjadi jargon mendekati pemilihan Presiden. Berita bohong, saling mengkalim baik dan benar, dan sebagainya, seolah hal biasa yang dihadapi. Mungkin pengguna Twitter yang baru buat beberapa tahun bakal kesel. Baiklah, biarkan orang-orang berorasi dan berimprov

Putus, Apakah Menjadi Trauma?

Gambar
[ Artikel 21#, kategori cinta ] Pelan-pelan menjulur seperti parasit merasuk pikiran. Melemahkan badan meski sudah ditangkis dengan hiburan. Ah sial, pikirku. Kirain tidak berpengaruh, nyatanya produktivitas posting blog sangat rendah semenjak itu. Tidak ada angin atau hujan, meski tercium bau-bau mendung. Pagi yang tidak tenang karena kekalahan tim kesayangan, mendadak satu kalimat yang mencekik.  Tanpa perlawanan, tanpa memberi alasan dan pasrah sejadi-jadinya karena persoalan sebelumnya yang dibuat memang berlebihan. Tapi tak pernah terpikirkan jika pagi buta akan lebih cepat terang seperti biasanya.  Apakah ini bakal menjadi sebuah trauma? Mau marah rasanya, tapi kejadian ini bukan yang pertama. Seperti dejavu, selalu terulang dan rasanya takdir sudah ditulis bahwa saya tidak cocok dengannya. Perasaan galau masih dapat dihalau dengan hiburan yang penuh adrenalin. Saya bisa, saya bisa. Pikir saya menahan diri dari keguncangan perasaan. Saya sempat berpiki

[Liga Champions] Manchester United 0-2 PSG : Super Galau

Gambar
[ Artikel 79#, kategori MU ] Ini adalah kekalahan untuk pertama kalinya buat manager Ole Gunnar Solskjaer semenjak menangai mantan klubnya, Manchester United. Kondisi yang sedang berada di atas, melayang tinggi di langit-langit, terhempas begitu saja.  Momentum kekalahan sebenarnya hanyalah tinggal menunggu waktu saja. Dan wajar, tidak ada yang bisa sempurna. Namun saat menelan kekalahan tersebut, apakah kita siap menerima? Menjamu PSG dalam lanjutan leg pertama babak 16 besar Liga Champions, Rabu (13/2) dini hari, MU bukan hanya kalah, tapi kehilangan Pogba yang terkena akumulasi kartu merah karena mendapatkan 2 kartu kuning. Ibarat sudah jatuh, tertimpa tangga pula PSG yang datang tanpa skuat terbaiknya, tanpa Neymar, Edinson Cavani sampai Thomas Meunier dibalik dugaan dapat menghancurkan MU. Dalam pertandingan, sebelum keluar lapangan, Pogba benar-benar dimatikan. Tak ada kreativitas dan inilah kesalahan MU. Ah saya bukan komentator baik untuk berbicara keku

Kapan Terakhir Malam Mingguan Bersama Pasangan?

Gambar
[ Artikel 43#, kategori Pria Seksi ] Sudah meninggalkan Januari, tapi tak kunjung memanjakan diri. Malam minggu yang dinanti, hanya kata nanti dan nanti. Apakah ini sebuah peringatan untuk mengatakan pada diri sendiri, bahwa tak pantas melihat dua sejoli seorang diri yang sedang bermain hati? Ternyata tidak mudah jatuh cinta di usia sekarang. Menemukan pasangan yang dibayangkan, tapi harapannya tetap tak sesuai. Seperti sebuah kemunduran dari terpaan masa muda yang pernah datang.  Mengapa sulit seseorang diajak malam mingguan bersama pasangan? Apakah pasangan hanya sebuah kepuasan batin karena merasa memiliki tapi tak bisa dilakukan. Saya berharap memiliki malam minggu. Seperti dua orang yang berada di depan saya ini. Menikmati malam, memberikan kehangatan, bercerita tentang sudut pandang dan tentu saja, saya harus berpegang tangan dengannya. Sudah lama rasanya saya selalu memberi alasan bahwa malam minggu itu lebih senang menonton pertandingan sepak bola. Apakah t

Notebook Lelet

Gambar
Beberapa tahun lalu, memiliki sebuah laptop atau notebook adalah keharusan mengingat pekerjaan yang dihabiskan di sana. Beban kerja mungkin saat itu masih ringan. Hanya menulis dengan membuka situs blogger. Seiring waktu, Internet semakin kencang, notebook kok jadi lelet. Tidak heran, brand seperti Asus terus meluncurkan produk anyarnya dalam rangka upgrade diri. Baik untuk calon konsumennya hingga konsumen setianya. Saya sendiri yang berada diantara tengahnya, malah sudah sering memegang saat acara launching. Sudah membaca spesifikasi dan tertegun melihat harga yang disodorin lewat kiriman rilis ke email dotsemarang. Anehnya, saya belum memiliki laptop atau notebook dengan merek Asus yang selama ini sangat dekat dengan saya. Pertimbangannya mungkin karen harganya yang nggak masuk akal untuk saya. Beban kerja  Kembali ke ruangan saya di mana saya sedang bekerja dengan perangkat jinjing saya. Pekerjaannya tak jauh beda sebenarnya dari beberapa tahun lalu. Faktor

Zero, Film Shahrukh Khan Berakting Pria Kerdil Dengan Sisi Romantis

Gambar
[ Artikel 19#, kategori Bollywood ] Penyesalan selalu datang terlambat. Namun saat kesempatan datang lagi, meski dia tidak kau dapat, setidaknya dapat mengharumkan negara. Mungkin itu pesan dari film Zero. Saya berharap andai saya punya keberanian seperti Shahrukh Khan, tentu terlihat hebat. Nilai keberanian ini yang ingin saya bawa dalam diri saya, teruntuk saat mengejar wanita. Rilis 21 Desember 2018 Akhirnya situs-situs download film menyediakan film ini juga. Hampir dua bulan film ini dari tanggal rilis yang saya taruh sebelumnya. Dan saya senang menontonnya, karena harapan itu terwujud. Saya salah satu penggemar SRK. Cerita / review film Zero Karakter kuat film ini memang ada pada Shah Rukh Khan yang berperan sebagai pria kerdil yang bernama Bauua Singh. Lalu, Anushka Sharma dan Katrina Kaif. Peran mereka sangat banyak. Soalnya ada Salman Khan yang ikut main, meski hanya sebagai bintang tamu. Ada 3 plot yang ingin saya bilang, bahwa plot pertama atau f

Menjadi Pemarah di Bulan Februari

Gambar
Semua orang berharap hari-hari yang dilaluinya baik-baik saja. Tentu saja, saya pun demikian. Tapi harapan tinggal harapan, saya ingin marah rasanya. Meluapkannya, melepaskan dari pikiran yang menganggu. Beberapa hari ini, hari-hari yang saya lalui begitu berat. Bukan tentang kehidupan, tapi perasaan. Saya tidak memikirkan bahwa kupu-kupu yang terlihat pagi hari akan jadi kenyataan. Ada tamu yang datang dan itu membuat saya tidak enak. Satu belum selesai, baru saja saya dibenamkan dengan sangat kuat. Perasaan tentang hubungan yang ingin saya nikmati dan membuat saya bahagia, saya tidak tahu bahwa hari-hari yang dilalui masih saja salah. Kegembiraan, perhatian, kasih sayang, sepertinya tidak berarti. Seolah saya ditampar oleh kenyataan. Menjadi pria yang lebih baik itu tidak berguna saat membuat perhatian menjadi malapetaka. Menjadi pemarah Saya ingin marah sekali, tapi hanya tersimpan di dalam hati. Tidak boleh, tidak boleh. Hati kecil saya melawannya. Dua kal

Halo Februari 2019

Gambar
Saya harap punya cerita bagus bulan kasih sayang ini. Terutama blog dotsemarang, keuangan dan perasaan bahagia. Januari rasanya begitu sulit. Semoga saja keberuntungan saya berubah. Saya baru sadar, saya jarang menyapa Februari. Apakah karena bulan cinta dan mendambakan seseorang itu sangat sulit. Atau saya lupa caranya bersenang-senang. Saya menyadari juga bahwa saya sudah tidak bisa lagi konsisten. Entah ada apakah? Saat menulis ini, saya sedang mendengarkan musik dari video film India via Youtube. Dapat banget perasaannya. Kebawa sedih. Sepertinya keyakinan saya tentang konsisten mulai memudar. Sangat bahaya sebenarnya. Tapi saya mendapatkan hikmah dari sikap ini. Konsisten tidaklah penting, yang terpenting adalah cerita apa yang bisa dibuka saat sudah berada di masa depan. Apakah saya punya cerita? Sedih, duka, senang, atau bahagia. Ceritakan itu semua dan buat pikiran tetap mengingat. Karena saya tidak ingin dilupakan. Mengutip dari drama Korea yang saya dapat

Futsal Bulan Februari 2019

Gambar
[Artikel 27#, kategori futsal] Ada rekan yang bilang pamit, jika ini futsal terakhirnya. Ia kembali ke kota asalnya, Bandung. Ia akan melanjutkan bisnis orang tuanya. Saya hanya bisa bilang, sukses di sana broh. Tetap bermain futsal. Awal bulan, tanggal 1 rupanya jatuh hari Jumat. Pertama kali futsal bulan Februari berarti. Hujan rasanya masih menemani. Apakah semangat yang sudah datang ini dapat dipertahankan di lapangan? Ternyata tidak. Badan malam ini bermain sangat aneh. Berat sekali. Apakah karena efek menjadi kiper di awal permainan, atau kurang pemanasan? Dan pikiran masih saja mencurigai isi perut yang belum dikeluarkan beberapa hari ini. Itu sangat berpengaruh buat saya. Pulang dari sini, saya harus minum obat pelancar buang air besar. Selalu ada awal dan selalu ada akhir Beberapa pekan terakhir ini, pertandingan selalu main lebih dari setengah jam dari jadwal yang disewa. Maklum, belum pada datang. Semua pemain rata-rata pekerja. Tentu jadi tantangan sendiri bua

Trauma Ikutan Arung Jeram

Gambar
Saya kekeh menolak ajakan dalam satu rangkaian acara yang saya ikuti bulan November 2018. Padahal itu seru dan mengasyikkan. Tapi saya benar-benar trauma. Tidak pokoknya. Maafkan saya yang tidak asyik orangnya. Alasan terbesar saya adalah tidak bisa berenang. Dan lucunya, saya pernah ikutan sekali saat program Visit Jawa Tengah 2013, dimana saya diyakinkan bahwa tidak masalah waktu itu. Oke, saya ikutan dan seru waktu itu dapat menjadi bagian program tersebut. Saya yang baru pertama kali mengikuti, minim pengalaman , mendadak di akhir lintasan arung jeram atau rafting, perahu yang dinaiki mendadak dibalik. Saya lupa atau tidak ingat, bahwa ada hal seperti itu yang dilakukan. Saya panik. Mencari pijakan dan semenjak itu, saya berharap tidak akan mengikuti olahraga air ini. Naik banana boat Kejadian kembali terulang dan lagi-lagi saya diyakini bahwa naik seperti banana boat aman. Mungkin saya saja yang bodoh. Dan kesenangan di atas banan berubah drastis. Bila