Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2013

Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

13.00

Gambar
Kipas angin masih saja setia berputar tanpa henti. Suara lagu mulai galau disiang hari. Entah, siang ini ada apa dengan matahari yang begitu menyengat. Seolah lupa, dibumi ada saya yang sedang berusaha berjuanga mencari keadilan sebagai laki-laki.

Keteteran Juga!

Gambar
Pagi Menerjang, seolah tertelanjangi. Duh, kebangun dipagi hari itu dah biasa, tapi kalau kebangun di kantor ini, kok jadi aneh. Badan kok remuk semua. Niatnya berkonsentrasi malah hidup kayak terasi, sepi dan basi.

Akhirnya, Tinggal Berdua

Gambar
Saya bangga sekali dengan apa yang saya kerjakan. Membangun kerajaan saya sendiri seperti mereka, orang-orang hebat yang udah berbuat. Saya kagum dengan google yang katanya saat berdiri dimulai dari garasi rumah. Rintangan terus mereka dapatkan, dan sekarang? Lihat saja, siapa mesin pencari raksasa saat ini. Jadi ingat waktu ditelpon orang rumah, khususnya ibu. Orang yang paling berharap anak-anaknya menjadi berguna meski dideadline untuk lulus dahulu. Saya hanya bilang, ini lho saya punya kantor sendiri dengan belasan orang didalamnya. Mereka bukan sekedar bekerja tapi mengikat diri sebagai keluarga. Waktu ternyata berlalu tanpa malu. Bulan Maret 2013, tepat ulang tahun dotsemarang. Saya sekarang cuma berdua. Orang-orang yang begitu dibanggakan kini hanyalah sebuah status di timeline atau photo kenangan yang tersimpan rapi di album facebook. Entahlah, semua orang berhak mengklaim diri mereka adalah benar. Tapi tak pernah ada yang merasa ada bersama dengan dotsemarang.

Kantor Kebanjiran, Syukurlah!

Gambar
Semarang benar-benar masuk dunia dalam berita. Istilah yang populer digunakan dalam sebuah program televisi, dunia dalam berita, di era TVRI masih mendunia. Kemarin, perjalanan hari kedua dibulan Maret (1/3), kota ini diserang banjir dimana-mana. Alhasil, kantor dotsemarang juga ikut kebanjiran. Semua berawal dari sore yang begitu indah. Tak begitu banyak orang memprediksi, kota industri ini akan dihinggapi banjir yang cukup besar. Lupakan berita beberapa hari kemarin kala stasiun Tawang kebanjiran, tapi banjir ini, pertama kalinya mengungguli daftar klasmen sementara untuk paling besar. Dampaknya, saat saya pulang ke rumah *sendiri, jalanan yang lempeng menjadi bergelombang. Ah, mungkin ini hanya disini saja. Saya sampe lupa kalau kantor akan terkena dampaknya. Sabtu pagi (2/3), saya seperti biasa datang ke kantor sekedar menuntaskan tugas sebagai blogger. Pemandangan yang tak biasanya cukup membuat perasaan was-was. Kasur, lemari dan beberapa perangkat lainnya ada dilua