Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Keteteran Juga!



Pagi Menerjang, seolah tertelanjangi. Duh, kebangun dipagi hari itu dah biasa, tapi kalau kebangun di kantor ini, kok jadi aneh. Badan kok remuk semua. Niatnya berkonsentrasi malah hidup kayak terasi, sepi dan basi.


Minggu malam (10/3) niatnya bermalam dikantor. Lembur untuk mengejar target-target yang tercecer. Termasuk LBI yang harus dihandel juga. Setelah kehilangan satu orang paling berbakat, kini kantor ini kembali kehilangan orang paling setia.

Setelah kencan malamnya, saya kembali menemukan semangat yang hilang setelah remuk disiang hari. Liputan acara ogoh-ogoh di balaikota hingga pandanaran, seolah relawan siap mati tanpa bayaran sepeserpun.

Rasa lelah itu wajar, tapi teman-teman yang menggerutu di messaging itu gak wajar. Tahunya cuma komentar doank, berbuat tidak ada sama sekali. *Duh, teknologi bukan untuk itu, tapi meringankan pekerjaan manusia.

kembali kedunia kantor, dini hari seperti biasa terbangun dan menulis. Mengisi tiap template yang sudah tersedia. Ditambah liga blogger, rupanya konsisten saya terjamah juga dengan yang namanya keteteran.

Saya tidak sanggup menyelesaikan tepat waktu. Saya minta maaf kepada teman-teman blogger Indonesia yang pasti kepo banget dengan klasmen pekan ini. Sabar yah, saya usahakan selesai hari ini juga.

Badan pegel-pegel juga jika harus tidur dikantor tanpa alass. Saya salah prediksi rupanya. Okedeh, ini curhat saya pagi ini. Semoga saya dimaafkan untuk hal ini :D

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh