Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Kantor Kebanjiran, Syukurlah!


Semarang benar-benar masuk dunia dalam berita. Istilah yang populer digunakan dalam sebuah program televisi, dunia dalam berita, di era TVRI masih mendunia. Kemarin, perjalanan hari kedua dibulan Maret (1/3), kota ini diserang banjir dimana-mana. Alhasil, kantor dotsemarang juga ikut kebanjiran.

Semua berawal dari sore yang begitu indah. Tak begitu banyak orang memprediksi, kota industri ini akan dihinggapi banjir yang cukup besar. Lupakan berita beberapa hari kemarin kala stasiun Tawang kebanjiran, tapi banjir ini, pertama kalinya mengungguli daftar klasmen sementara untuk paling besar.

Dampaknya, saat saya pulang ke rumah *sendiri, jalanan yang lempeng menjadi bergelombang. Ah, mungkin ini hanya disini saja. Saya sampe lupa kalau kantor akan terkena dampaknya.

Sabtu pagi (2/3), saya seperti biasa datang ke kantor sekedar menuntaskan tugas sebagai blogger. Pemandangan yang tak biasanya cukup membuat perasaan was-was. Kasur, lemari dan beberapa perangkat lainnya ada diluar kamar yang seharusnya didalam. Oh, tidak! Ini dampak banjir semalam.

Memang terjadi, kantor rupanya kebanjiran. Beruntungnya, saya melupakan ada seseorang yang sedang menginap disini, yaitu Ismi. Semua barang aman juga akhirnya. Kasian juga ismi bekerja keras mengurusi banjir. Apalagi katanya, kantor malam itu mati lampu hingga pukul 4 pagi.

Yah, Maret memberi berkah yang begitu luar biasa.
Tankz Ismi udah nyelamatin benda-benda berharga di kantor.

Gambar : wahyualam.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh