Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Half Girlfriend, Film India Tentang Pria yang Jatuh Cinta dan Tidak Mau Menyerah


[Artikel 15#, kategori Bollywood] Melihat secara keseluruhan film ini, seperti mengulang apa yang dikatakan Marshanda (artis) tentang pria yang ingin mendekatinya jangan minder dulu karena status selebnya. Buat nyaman wanita dulu, tipsnya. Tapi kalau ditinggal nikah, gimana? Sudah cinta mati lagi.

Akhirnya website penyedia film download menghadirkan film Half Girlfriend yang sudah ditunggu-tunggu filmnya yang selama ini hanya bisa menonton trailernya di Youtube. Film yang rilis tanggal 19 Mei 2017  ini punya cerita bagus yang dikemas dengan genre drama romantis. 

Saya malah baru tahu bahwa film ini diangkat dari novel berjudul sama karya Chetan Bhagat. Selama ini saya kira cuma film Indonesia yang keseringan ngangkat film dari Novel atau film luar yang bercerita tentang biografi.

Alur maju mundur

Apa hubungannya dengan Marshanda di paragraf pertama sebelumnya dengan film ini? Cerita yang diangkat ini menggambarkan hal tersebut, dimana seorang pria yang jatuh cinta di sebuah kampus dengan suasana lapangan bola Basket.

Si Perempuan, pemain utama ini diperankan oleh Shraddha Kapoor merupakan mahasiswi cantik dan punya latar belakang sebagai orang kaya. Sebaliknya, si Pria yang diperankan oleh Arjun Kapoor ini mahasiswa biasa yang kesulitan berbahasa Inggris dan seorang pemain basket.

Awal film, kita langsung disuguhi sebuah masa sekarang tentang hal besar yang terjadi tapi masih membingungkan. Kemudian mundur, dimana kisah mereka berdua dipertemukan di lapangan Basket. Persamaan inilah yang membuat mereka jatuh cinta.

Ketika Madhav (pemeran pria) mengetahui bahwa si Riya (pemeran wanita) adalah anak orang kaya, ia sempat berpikir minder. Seiring waktu, keduanya tumbuh perasaan jatuh cinta. Bahkan Riya memberikan harapan besar setelah mencium Madhav. 

Inilah yang jadi persoalan mengapa nama Marshanda saya bawa ke halaman blog ini. Saat wanita merasa nyaman dan pria mulai percaya diri dibalik keminderannya dengan memberi rasa nyaman kepada calon wanitanya, si wanita malah ingin dinikahkan oleh orang tuanya. Makjleb, kan. 

Saat Riya menghilang, kisah berubah menjadi pemainan waktu. Tiba-tiba Madhav sudah lulus, beberapa tahun kemudian dan sudah ada di rumah orang tuanya.

Level pria yang semakin tinggi

Film berdurasi 2 jam 15 menit ini sebenarnya punya cerita bagus, namun entah mengapa rating film ini sangat tidak menyenangkan, yaitu 3,7 via IMDB. Apakah karena aktornya? Atau kemasan cerita yang tidak istimewa dibalik cerita itu sendiri.

Satu hal yang paling saya dapatkan dari film ini adalah level pria yang jatuh cinta di sini sangat tinggi. Madhav yang selama hidup (diceritakan) cuma jatuh cinta sama Riya, harus mengerahkan kekuatannya untuk terus mengejar Riya.

Mulai dari ditinggalkan nikah beberapa tahun. Siapa tidak kecewa ketika kita jatuh cinta dan ditinggal nikah? Datang kembali dalam sebuah pertemuan yang tidak disengaja, Madhav tetap mencintai Riya.

Saat punya kesempatan 2x, Riya pergi lagi setelah ditekan Ibu Madhav tentang bagaimana masyarakat tidak akan menyukai wanita yang telah menjanda untuk dicintai. Ya, Rya menghilang beberapa tahun lagi.

Madhav? Tidak menyerah dan terus mencari Riya hingga ke Amerika. Momennya pas sepertinya, Ria yang punya cita-cita menjadi penyanyi dan Madhav mendapat kesempatan magang di Microsoft.  

Dan bagian akhirnya, Madhav menemukan Riya kembali dan mereka akhirnya bersatu dengan seorang anak yang tinggal di India bersama-sama. Selesai filmnya.

Video trailer Half Girlfriend


Saya menyukai beberapa lagu yang menjadi ciri khas film India ini. Half Girlfriend bukan sekedar mengartikan cinta setengah, karena hati wanitanya mulai menyukai dengan sisi lain akan dinikahi orang lain. Lebih dari itu.

*Gambar cover via mazale.in
...

Saya pikir level cinta Madhav sangat sulit diikuti oleh sebagian pria, terutama saya. Andai saya juga hanya mengenal satu cinta dan mengatakan cinta mati, mungkin ceritanya kurang lebih sama. Cinta memang mengubah segalanya.

Di luar dari bagaimana rating yang rendah diberikan, menurut saya film ini tetaplah menarik dari sisi cerita. Background kampus yang dibangun, indahnya kota India dari atas Gerbang India, hingga gedung-gedung pencakar langit Amerika akan menjadi suguhan untuk membuat mata terasa nyaman.

Belum lagi, cerita yang juga dikemas dengan sedikit komedi bagaimana perjuangan Madhav untuk mendapatkan cinta dan belajar bahasa Inggris, dimana kampus tempat ia belajar mengharuskan bahasa sehari-hari menggunakan bahasa Inggris.

Terakhir, tentang persahabatan dijalin dengan kuat serta keikhlasan seorang wanita yang dikenalkan kepada Madhav sebagai pengganti Riya menutup film ini dengan sesuatu yang istilahnya, ya seharusnya begitu.

Artikel terkait :

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh