Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Pekan Kesepuluh : Martial Pahlawan Kemenangan MU Atas Tottenham (1-0)


[Artikel 29#, kategori MU]  Pertandingan besar tersaji di akhir bulan Oktober antara Manchester United dan Tottenham yang sedang bagus-bagusnya. Namun, tim masih terlalu hebat bermain di kandang sendiri. MU menang 1-0 atas Tottenham lewat gol Martial.

Pertandingan dilaksanakan hari Sabtu (28/10) di Old Trafford, itu artinya malam minggu. Kali ini saya tidak galau sama sekali. Menyenangkan melihat tim favorit bermain dengan waktu yang relatif pendek dari biasanya cuma tiap akhir pekan.

Rambut baru De Gea


Ada sorotan menarik yang tersaji di pekan ke-10 ini. Kiper kami (MU) tampil dengan penampilan rambut baru yang menarik. Mungkin mirip-mirip dengan Bale di Madrid saat ini. Saya menyukainya. Apalagi ia kembali mencatatkan pertandingan kali ini tanpa kebobolan.

3 bek tangguh yang luar biasa

Bailly, Smalling dan Jones turun secara lengkap dan menjadi tembok yang cukup solid, meski lawan beberapa kali melakukan tendangan percobaan yang cukup bahaya. Kehadiran Bailly tentu kabar bagus buat tim. Performanya tak perlu diragukan lagi. 

Apalagi kali ini Tottenham tidak membawa penyerang hebat mereka, yaitu Keane. Syukurlah. Tapi nasib Lukaku malah kurang baik. Ia masih puasa gol.

Tiga nama yang menjaga jantung pertahanan tim membuat formasi menjadi 3-4-3. Semacam mencoba memakai cermin mengikuti lawan. Young dan Valencia didorong lebih aktif membantu serangan.

Kurang kreativitas

Meski memasukkan Mikhi hingga babak kedua, sebelum diganti Lingard, kreator serangan tim bisa dikatakan kurang greget alias kurang kreativitas. Benar-benar monoton. Ini yang menyulitkan Lukaku mencetak gol. Alhasil, peran fantasista yang sangat penting diemban Mikhi harus diganti. 

Entah apa yang dipikirkan pelatih dengan memasukkan Lingard ketimbang Mata, yang perannya mirip dengan Mikhi (fantasista). Apakah ingin memberi gedoran lebih besar lagi dan tengah bisa diambil alih, mengingat pemain Tottenham berhasil menguasai tengah.

Martial sang super sub

Lagi, Martial menjadi pahlawan kemenangan tim dengan masuk dari bangku cadangan di babak kedua menggantikan Rashford. Meski kata bos (Mourinho) tendangan Martial buruk, tetap saja hasil akhirnya lahir dari kakinya yang berhasil memanfaatkan assist dari Lukaku. Sepertinya penyerang kami ini sudah membuat 2 assist.


Goal Martial vs Tottenham

Gambar cover : Twitter @juanmata8
...

Selanjutnya, tim akan menjamu Benfica di Old Trafford hari Rabu dini hari. Benar-benar tidak banyak waktu beristirahat untuk tim. Meski begitu, sebagai penggemar, melihat tim bermain selalu menyenangkan.

Hingga pekan kesepuluh, Manchester United masih berada diperingkat kedua di bawah City dengan selisih 5 poin. Tim sudah mengumpulkan 23 poin dengan 2 kali seri, 1 kali kalah dan 7 kemenangan.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh