Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Pekan Kesepuluh : Martial Pahlawan Kemenangan MU Atas Tottenham (1-0)


[Artikel 29#, kategori MU]  Pertandingan besar tersaji di akhir bulan Oktober antara Manchester United dan Tottenham yang sedang bagus-bagusnya. Namun, tim masih terlalu hebat bermain di kandang sendiri. MU menang 1-0 atas Tottenham lewat gol Martial.

Pertandingan dilaksanakan hari Sabtu (28/10) di Old Trafford, itu artinya malam minggu. Kali ini saya tidak galau sama sekali. Menyenangkan melihat tim favorit bermain dengan waktu yang relatif pendek dari biasanya cuma tiap akhir pekan.

Rambut baru De Gea


Ada sorotan menarik yang tersaji di pekan ke-10 ini. Kiper kami (MU) tampil dengan penampilan rambut baru yang menarik. Mungkin mirip-mirip dengan Bale di Madrid saat ini. Saya menyukainya. Apalagi ia kembali mencatatkan pertandingan kali ini tanpa kebobolan.

3 bek tangguh yang luar biasa

Bailly, Smalling dan Jones turun secara lengkap dan menjadi tembok yang cukup solid, meski lawan beberapa kali melakukan tendangan percobaan yang cukup bahaya. Kehadiran Bailly tentu kabar bagus buat tim. Performanya tak perlu diragukan lagi. 

Apalagi kali ini Tottenham tidak membawa penyerang hebat mereka, yaitu Keane. Syukurlah. Tapi nasib Lukaku malah kurang baik. Ia masih puasa gol.

Tiga nama yang menjaga jantung pertahanan tim membuat formasi menjadi 3-4-3. Semacam mencoba memakai cermin mengikuti lawan. Young dan Valencia didorong lebih aktif membantu serangan.

Kurang kreativitas

Meski memasukkan Mikhi hingga babak kedua, sebelum diganti Lingard, kreator serangan tim bisa dikatakan kurang greget alias kurang kreativitas. Benar-benar monoton. Ini yang menyulitkan Lukaku mencetak gol. Alhasil, peran fantasista yang sangat penting diemban Mikhi harus diganti. 

Entah apa yang dipikirkan pelatih dengan memasukkan Lingard ketimbang Mata, yang perannya mirip dengan Mikhi (fantasista). Apakah ingin memberi gedoran lebih besar lagi dan tengah bisa diambil alih, mengingat pemain Tottenham berhasil menguasai tengah.

Martial sang super sub

Lagi, Martial menjadi pahlawan kemenangan tim dengan masuk dari bangku cadangan di babak kedua menggantikan Rashford. Meski kata bos (Mourinho) tendangan Martial buruk, tetap saja hasil akhirnya lahir dari kakinya yang berhasil memanfaatkan assist dari Lukaku. Sepertinya penyerang kami ini sudah membuat 2 assist.


Goal Martial vs Tottenham

Gambar cover : Twitter @juanmata8
...

Selanjutnya, tim akan menjamu Benfica di Old Trafford hari Rabu dini hari. Benar-benar tidak banyak waktu beristirahat untuk tim. Meski begitu, sebagai penggemar, melihat tim bermain selalu menyenangkan.

Hingga pekan kesepuluh, Manchester United masih berada diperingkat kedua di bawah City dengan selisih 5 poin. Tim sudah mengumpulkan 23 poin dengan 2 kali seri, 1 kali kalah dan 7 kemenangan.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sifat Buruknya Pria 29 Tahun

I Will Never Let You Go, Drama China Kolosal Tentang Putri Pengemis dan Pangeran Bertopeng