Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Ikutan Acara Blogger Gathering di Verve Bistro dan Coffee Bar


[Artikel 61#, kategori aktivitas] Baru kali ini ikutan acara yang berhubungan dengan bloger tapi nggak disuruh nulis blog sebagai tugas review (feedback). Namun tugasnya bloger yang hadir di acara ini adalah menjadi selebgram. Bagi-bagi aktivitas di Instagram. Kadang saya galau kalau begini.

Bicara galau, akan saya lanjutin di paragraf berikutnya. Saya sudah keburu antusias kalau ikutan acara begini. Apalagi tempat yang mengadakan adalah hotel baru di kota Semarang, Rooms Inc Hotel, yang letaknya berada di DP Mall Semarang.

Kamis sore (5/10), saya sudah tiba di parkiran DP Mall dengan bersepeda. Saya sempat tersesat mencari lokasi acara yang berada di atas mallnya.

Verve Bistro & Coffee Bar ini merupakan satu kesatuan dari hotel, jadi acaranya ada dua dalam artian bersamaan. Satu sisi mengulik tentang tempat nongkrongnya, dan satunya melihat salah satu kamar yang mereka miliki dengan bandrol 600 ribu (harga promo).

Acara seperti ini mengingatkan saya pada acara yang kurang lebih sama di hotel Aston Kota Lama. Konsepnya mirip, peserta diajak tour hotel dan melihat dapur dan kuliner yang disajikan.


Saya sempat kehilangan konsentrasi mengikuti acara saat keasyikan bermain bilyar. Karena baru sebulan buka, meja bilyar dan peralatan lainnya masih bagus.

Konsep acara ini, sudah dirilis di blog dotsemarang yang bisa kamu lihat di sini. Awal bulan dengan sesuatu yang bagus buat saya, khususnya dotsemarang.

Saya akan pikirkan lagi ketika mendapat acara seperti ini

Cerita galau saya berlanjut di sini. Saya memikirkan ini terlalu dalam ketika seorang bloger diundang tapi tidak menulis, meski tak perlu ditulis kadang menulis sendiri.

Ini bukan cara saya sebagai bloger, namun tempat yang baru dan bagus itu membuat saya harus menerima tugas yang diemban.

Saya memahami bahwa pihak penyelenggara kerepotan mengejar deadline post di Instagram yang belum publish. Namun mereka juga harus tahu, bahwa Instagram saya dan dotsemarang, tidak bisa ngepost sehari 3 kali dalam satu waktu.

Apalagi ini yang saya gunakan Instagram dotsemarang yang memberikan sedikit penghasilan buat saya sebagai penggunanya. Kalau free, kadang saya galau. Mungkin kesalahan saya waktu mendaftar mengisinya dengan akun Instagram dotsemarang.

Apakah saya harus membuat Instagram baru terkait untuk memfasilitasi saat ini kalau Instagram dipake seperti Twitter. Orang-orang seakan berlomba posting foto di sana tanpa jeda.

Mungkin ini yang dinamakan transformasi pekerjaan seorang bloger saat ini. Blog tidak penting lagi, tapi Instagram yang dibutuhkan saat ini yang memiliki kecepatan dalam jumlah statistik dari sisi like dan komentar.

...

Terima kasih pihak penyelenggara telah mengundang saya dan pihak pemilik tempat. Saya berharap dapat berkunjung lagi dilain kesempatan. Sukses selalu.

*Andai kita masih seperti dulu, tentu kita tidak menjadi orang yang bermuka malu.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh