Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Kecanduan Games Smartphone, Sangat Tidak Baik


[Artikel 11#, kategori Amir] Melihat banyak manfaat bermain games, tentu saya tidak melihat semua orang yang bermain games salah. Sayangnya segelintir orang harus berada dititik yang harus menerima akibat buruk dari games yang saat ini sangat mudah dimainkan hanya lewat smartphone. Semoga ini hanya sesaat.

Lama nggak bercerita tentang nih, orang. Terakhir menulis tentangnya saat ia merayakan hari jadi di awal tahun. Saya pikir, menuliskan kisah hidup seseorang yang kebanyakan negatif kadang nggak baik. Tapi menulis yang positif itu ternyata sulit, juga.

Ia, baik-baik saja bila ada yang menanyakan kabarnya sekarang. Selain hobinya menonton film Korea Drama seperti saya, ia juga menggandrungi games. Semua orang menyukai games, entah mengapa saya tidak.

Malam itu, kami tampak kesal saat rencana yang sudah dibuat dengan baik bermasalah karena hal kecil, satu orang. Waktu yang seharusnya sudah berangkat sedikit tertunda karena orang yang kami ajak menunda beberapa menit karena bermain games.

Ancaman mematikan Hotspot rumah agar berhenti adalah kata-kata serius betapa kesalnya seseorang karena hal sederhana yang dibuat. Saya tak bisa berbuat apa-apa untuk kondisi ini. Apalagi orangnya memang harus dimengerti. Dan permainan yang dimainkan memang tak boleh di stop.

Sebagai orang awam soal games, saya tentu kesal juga. Namun sebagai pecandu games, ia tidak bisa disalahkan karena fasilitas yang ada disekelilingnya memang mendukungnya untuk bermain.

Gambar : Ilustrasi
...

Hari ini, saya belajar lagi arti kesabaran dan mencoba melihat hal-hal baik saat seseorang merasa ditunggu. Bahasa gaul anak gue lo lo (entah mengapa saya risih sekarang ini), nggak ada lo itu nggak rame, broh!

Mungkin kita bisa menyukai orang dengan waktu yang lama, tapi saat membenci, kita hanya butuh beberapa menit saja. Jangan biarkan kebencian membuat kita kehilangan orang-orang yang mengisi kekosongan dalam hidup.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh