Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Akhirnya, Tinggal Berdua



Saya bangga sekali dengan apa yang saya kerjakan. Membangun kerajaan saya sendiri seperti mereka, orang-orang hebat yang udah berbuat. Saya kagum dengan google yang katanya saat berdiri dimulai dari garasi rumah. Rintangan terus mereka dapatkan, dan sekarang? Lihat saja, siapa mesin pencari raksasa saat ini.

Jadi ingat waktu ditelpon orang rumah, khususnya ibu. Orang yang paling berharap anak-anaknya menjadi berguna meski dideadline untuk lulus dahulu. Saya hanya bilang, ini lho saya punya kantor sendiri dengan belasan orang didalamnya. Mereka bukan sekedar bekerja tapi mengikat diri sebagai keluarga.

Waktu ternyata berlalu tanpa malu. Bulan Maret 2013, tepat ulang tahun dotsemarang. Saya sekarang cuma berdua. Orang-orang yang begitu dibanggakan kini hanyalah sebuah status di timeline atau photo kenangan yang tersimpan rapi di album facebook.

Entahlah, semua orang berhak mengklaim diri mereka adalah benar. Tapi tak pernah ada yang merasa ada bersama dengan dotsemarang. Saya harus menerima konsekuensi atas apa yang saya perbuat setelah berperang dengan kejelasan siapa saya.

Saya banyak belajar sekarang, ternyata tak pernah ada orang yang setia. Bahkan, keluarga kandung sendiri. Semua ingin dimengerti tanpa berbuat diri. Intinya adalah harga diri paling tinggi.

Bismillah, semoga ini adalah kekuatan terakhir saya untuk terus berjuang. jangan lagi terkikis akan kebodohan diri sendiri. Saya masih ingat dengan apa yang dikatakan presiden Amerika, "jangan selalu meminta yang terbaik dari negaramu, tapi berikanlah yang terbaik untuk negaramu"!

Selamat ulang tahun dotsemarang yang ketiga.
Semoga semua yang datang merayakanmu bukan karena mereka percaya kamu tapi karena mereka tahu kamu adalah bagian mereka dulunya.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh