Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

100 Ribu Tweet


Bergabung sejak 2009, hari ini, Selasa (5/02), saya mendapatkan 100 ribu tweet. Tahun 2009 hingga 2019, sudah 10 tahun rupanya. Entah apakah saya tergolong cerewet atau tidak dengan hasil tersebut.

Mungkin tidak sih, soalnya banyak yang sudah menembus jumlah tersebut tanpa perlu berlama-lama seperti saya ini. Anggaplah saya bersenang-senang saja dengan pencapaian ini.

Twitter buat saya adalah saluran ekspresi dengan konten informasi. Saya menyukai sepak bola, pemasaran, dotsemarang (pastinya), quote film, dan banyak lagi.

Tahun 2019 ini, timeline Twitter lebih ramai. Orang-orang mulai menjadi banyak bicara, menginspirasi dan lebih pintar dari sebelumnya.

Ini memang wajar juga, mengingat tahun politik yang menjadi jargon mendekati pemilihan Presiden. Berita bohong, saling mengkalim baik dan benar, dan sebagainya, seolah hal biasa yang dihadapi. Mungkin pengguna Twitter yang baru buat beberapa tahun bakal kesel.

Baiklah, biarkan orang-orang berorasi dan berimprovisasi. Itu hak mereka. Dan terima kasih buat kalian yang masih setia mengikuti saya di Twitter. 

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya