Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Menjadi Pemarah di Bulan Februari


Semua orang berharap hari-hari yang dilaluinya baik-baik saja. Tentu saja, saya pun demikian. Tapi harapan tinggal harapan, saya ingin marah rasanya. Meluapkannya, melepaskan dari pikiran yang menganggu.

Beberapa hari ini, hari-hari yang saya lalui begitu berat. Bukan tentang kehidupan, tapi perasaan. Saya tidak memikirkan bahwa kupu-kupu yang terlihat pagi hari akan jadi kenyataan. Ada tamu yang datang dan itu membuat saya tidak enak.

Satu belum selesai, baru saja saya dibenamkan dengan sangat kuat. Perasaan tentang hubungan yang ingin saya nikmati dan membuat saya bahagia, saya tidak tahu bahwa hari-hari yang dilalui masih saja salah.

Kegembiraan, perhatian, kasih sayang, sepertinya tidak berarti. Seolah saya ditampar oleh kenyataan. Menjadi pria yang lebih baik itu tidak berguna saat membuat perhatian menjadi malapetaka.

Menjadi pemarah

Saya ingin marah sekali, tapi hanya tersimpan di dalam hati. Tidak boleh, tidak boleh. Hati kecil saya melawannya. Dua kali menjatuhkan harga diri, saya kira ketiga kalinya saya akan benar-benar pergi.

Saya ingin marah, semua rasanya dipegang olehnya tapi tetap saja salah. Semakin digas, semakin rasanya perasaan itu semakain jauh. Sebaliknya, semakin diberi keluasan tanpa gangguan. Yang ada saya hanya bertambah marah. Saya benar-benar kehilangan kesabaran karena dicuekin.
Anda mungkin merasa sedikit pemarah bulan ini, dan tidak ingin banyak bersosialisasi.Tentang Cancer bulan Februari 2019. 
...

Awal Februari sangat-sangat tidak menyenangkan. Apakah sudah harus kembali menata masa depan yang sudah ditanamkan dari awal tahun. 

Marah ini akhirnya hanya sebuah kesedihan dengan apa yang terjadi pada diri sendiri. Apakah saya pantas, apakah saya tidak berguna, dan hal-hal yang akhirnya membuat rasa percaya diri runtuh.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya

Blog Personal Itu Tempat Curhat

Sifat Buruknya Pria 29 Tahun