Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Kena Suspend Twitter, Hati-hati Nyebarin Konten Ini


[Artikel 6#, kategori Twitter] Hari ini dapat surat cinta dari Twitter via email. Isinya bikin degdegan. Saya diperingatkan untuk tidak menyiarkan konten yang sensitif. Dan ketika saya baca surat tersebut, ternyata benar saja. Beberapa hari kemarin saya menyiarkan adu pinalti antara Portugal vs Chile. Duh, ada - ada saja.

Saya pikir ini akan berdampak pada akun Twitter saya, ternyata bukan. Akun yang dipermasalahkan adalah akun Periscope. Saat saya cek Periscope, memang benar saya tidak dapat mengakses alias membuka akun tersebut. Setelah sedikit mengutak - atik, akun saya kembali. Tapi. 

Ada tapinya nih. Semua upload video saya di sana hilang semua. Wah, saya kapok kalau begini. Ini jadi sebuah ungkapan bahwa orang baik itu memang sulit. Ya, pasti. Apalagi bicara hak cipta. Begini rasanya kena suspend, tapi untungnya akun saya sudah kembali.

Dalam email yang dikirimkan, FIFA lewat kuasa hukumnya memang mengirimkan sesuatu yang mengerikan dari kacamata hukum. Saya sampai kehabisan kata - kata untuk menggambarkan hal tersebut. *Setelah diterjemahkan pakai google translate.

Mungkin ini adalah pelajaran berharga yang saya dapat di awal Juli ini untuk tidak melakukan hal konyol meski tujuannya baik. Baik buat diri sendiri tapi belum tentu buat orang lain.

Kamu yang suka ingin berbagi, harus hati - hati tentunya. Jangan sampai, nasibnya seperti saya. Dapat email cinta. Dan kamu harus hati-hati terhadap konten yang berhubungan dengan pertandingan sepakbola, apalagi resmi dari FIFA. Jangan siarin secara live deh. Apes nanti. Siarin yang lain aja.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

Mengenal Istilah Jam Kerja Hotel; Split atau Double Shift