Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

[Aktivitas] Berkunjung ke Transmart Semarang


[Artikel 48#, kategori aktivitas] Sepekan belakangan, saya sepertinya hobi naik Bus Trans Semarang. Setelah dari Tempat Wisata, kini saya mencoba mengunjungi destinasi baru yang menjadi daya tarik masyarakat selama lebaran, bukan tempat wisata atau tempat ngehits, melainkan Transmart Semarang. 

Halaman ini berisi video pendek perjalanan saya. Menyenangkan sebenarnya menggunakan moda transportasi umum ini selain tarifnya murah. Namun kekurangannya adalah kita harus berganti rute dengan bus lain untuk menuju lokasi berikutnya. Dan pergi ke Semarang atas, merupakan kali pertama dengan bus Trans yang berwarna merah ini.

Saya sudah mengakumulasi waktu, apalagi hari Minggu ini (2/7), dimana sedang ramainya masyarakat libur lebaran. Kalau beruntung, saya bisa dapat tempat duduk di dalam bus yang berAC. Tapi kali ini, terpaksa saya harus berdiri. Bahkan sampai berganti bus di halte Balaikota hingga halte Setiabudi. Melelahkan? Saya harap bisa berkata demikian.


Semenarik apa?

Tujuan utama saya berkunjung tak lain tak bukan adalah karna aktivitas blogging saya saja sebenarnya. Kalau tidak merasakan langsung, dan hanya membaca, itu semacam dosa besar. Maka yang membedakan tulisan bloger sebenarnya dan bloger yang punya pengalaman adalah cara mereka menyajikan konten.

Sampai di sana, suasana sangat ramai. Imajinasi saya mengatakan bahwa kini masyarakat yang tinggal di Semarang atas rasanya tak perlu harus sampai ke bawah, mengingat semua hiburan dan kebutuhan ada di sini. Mau nonton bioskop, ada. Mau belanja, ada. Mau bermain, juga ada. Dan ada semua.

Selain mendapatkan pengalaman berkunjung ke Transmart itu sendiri, saya ingin melihat seperti apa bioskop yang ada di sini. Bioskop milik jaringan Cinema XXI ini merupakan bioskop keenam yang ada di Semarang.

Lalu, tentu saja adanya Trans Studio Mini Semarang. Mungkin ini jawaban sementara tentang belum jadinya Trans Studio yang sempat ramai dibicarakan dan menjadi polemik karna masih banyak yang kurang setuju soal lokasi.

Masuk Trans Studio Mini yang berada di lantai paling atas Trans Semarang ini gratis rupanya. Berbeda dengan saat saya masuk Trans Studio Bandung yang dikenakan biaya 200 ribu (Itu sudah lama sekali).

Melihat ramainya pengunjung ke sini, membuat pikiran saya melayang membayangkan wahana lain yang ada di Semarang bawah. Ini akan jadi perang tarif, mengingat Trans Studio tentu lebih punya daya pikat sendiri meski wahana lain pun kurang lebih sama.

Postingan tentang Transmart Semarang sudah saya publish di blog dotsemarang, atau klik di sini. Saya rasa tulisan di sana tidak begitu detail seperti di sini. Saya hanya melihat di blog dotsemarang bahwa seperti itu saja saat ini.


...

Mungkin ada yang belum mengetahui istilah ini, Semarang atas dan bawah. Semarang bawah bisa dikatakan Semarang sebenarnya karna itu merupakan pusatnya ibukota Jawa Tengah. Makanya saya sangat sedikit menulis tentang Semarang atas yang identik dengan Kabupaten Semarang.

Kultur geografis Semarang memang menarik. Ini karna Semarang terdiri dari dataran rendah, tinggi dan lautan. Bila berada di Semarang atas, kita bisa melihat lautan yang memisahkan daratan Semarang.

Hadirnya Transmart Semarang sepertinya menjadi angin segar bagi warga khususnya daerah atas dan sekitar. Karena masih baru, euforianya masih ramai. Bagaimana denganmu, sudah mencobanya?

Artikel terkait :

Komentar

  1. Maaf mau tanya kalo mau ke Transmart Setiabudi dari Terminal Mangkang, turunnya mana ya? Tolong respon terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau naik bus Trans Semarang, harus ganti bus di halte Balai Kota. Nanti naik aja jurusan Ungaran. Ntar berhenti di halte dekat Trans Setiabudi.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Crowned Clown, Drama Korea Kerajaan yang Bercerita Raja yang Bertukar Karena Wajah Kembar

Half Girlfriend, Film India Tentang Pria yang Jatuh Cinta dan Tidak Mau Menyerah

I Will Never Let You Go, Drama China Kolosal Tentang Putri Pengemis dan Pangeran Bertopeng