Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat. Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
[Aktivitas] Berkunjung ke Transmart Semarang
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
[Artikel 48#, kategori aktivitas] Sepekan belakangan, saya sepertinya hobi naik Bus Trans Semarang. Setelah dari Tempat Wisata, kini saya mencoba mengunjungi destinasi baru yang menjadi daya tarik masyarakat selama lebaran, bukan tempat wisata atau tempat ngehits, melainkan Transmart Semarang.
Halaman ini berisi video pendek perjalanan saya. Menyenangkan sebenarnya menggunakan moda transportasi umum ini selain tarifnya murah. Namun kekurangannya adalah kita harus berganti rute dengan bus lain untuk menuju lokasi berikutnya. Dan pergi ke Semarang atas, merupakan kali pertama dengan bus Trans yang berwarna merah ini.
Saya sudah mengakumulasi waktu, apalagi hari Minggu ini (2/7), dimana sedang ramainya masyarakat libur lebaran. Kalau beruntung, saya bisa dapat tempat duduk di dalam bus yang berAC. Tapi kali ini, terpaksa saya harus berdiri. Bahkan sampai berganti bus di halte Balaikota hingga halte Setiabudi. Melelahkan? Saya harap bisa berkata demikian.
Semenarik apa?
Tujuan utama saya berkunjung tak lain tak bukan adalah karna aktivitas blogging saya saja sebenarnya. Kalau tidak merasakan langsung, dan hanya membaca, itu semacam dosa besar. Maka yang membedakan tulisan bloger sebenarnya dan bloger yang punya pengalaman adalah cara mereka menyajikan konten.
Sampai di sana, suasana sangat ramai. Imajinasi saya mengatakan bahwa kini masyarakat yang tinggal di Semarang atas rasanya tak perlu harus sampai ke bawah, mengingat semua hiburan dan kebutuhan ada di sini. Mau nonton bioskop, ada. Mau belanja, ada. Mau bermain, juga ada. Dan ada semua.
Selain mendapatkan pengalaman berkunjung ke Transmart itu sendiri, saya ingin melihat seperti apa bioskop yang ada di sini. Bioskop milik jaringan Cinema XXI ini merupakan bioskop keenam yang ada di Semarang.
Lalu, tentu saja adanya Trans Studio Mini Semarang. Mungkin ini jawaban sementara tentang belum jadinya Trans Studio yang sempat ramai dibicarakan dan menjadi polemik karna masih banyak yang kurang setuju soal lokasi.
Masuk Trans Studio Mini yang berada di lantai paling atas Trans Semarang ini gratis rupanya. Berbeda dengan saat saya masuk Trans Studio Bandung yang dikenakan biaya 200 ribu (Itu sudah lama sekali).
Melihat ramainya pengunjung ke sini, membuat pikiran saya melayang membayangkan wahana lain yang ada di Semarang bawah. Ini akan jadi perang tarif, mengingat Trans Studio tentu lebih punya daya pikat sendiri meski wahana lain pun kurang lebih sama.
Postingan tentang Transmart Semarang sudah saya publish di blog dotsemarang, atau klik di sini. Saya rasa tulisan di sana tidak begitu detail seperti di sini. Saya hanya melihat di blog dotsemarang bahwa seperti itu saja saat ini.
...
Mungkin ada yang belum mengetahui istilah ini, Semarang atas dan bawah. Semarang bawah bisa dikatakan Semarang sebenarnya karna itu merupakan pusatnya ibukota Jawa Tengah. Makanya saya sangat sedikit menulis tentang Semarang atas yang identik dengan Kabupaten Semarang.
Kultur geografis Semarang memang menarik. Ini karna Semarang terdiri dari dataran rendah, tinggi dan lautan. Bila berada di Semarang atas, kita bisa melihat lautan yang memisahkan daratan Semarang.
Hadirnya Transmart Semarang sepertinya menjadi angin segar bagi warga khususnya daerah atas dan sekitar. Karena masih baru, euforianya masih ramai. Bagaimana denganmu, sudah mencobanya?
Begini rasanya ketika mertua datang ke rumah, nggak enakan. Padahal, cuma menjenguk cucu kesayangan. Tapi rasa malas yang biasa dirasakan sebelum nikah, berubah rasa risih. Serba salah, pokoknya.
[Artikel 17#, kategori Tips] Saya sudah menghitung kira-kira berapa kuota yang dihabiskan untuk menonton siaran langsung sepakbola via streaming. Tentu Anda sekarang bisa mengukur biaya untuk menghabiskan kuota apabila tim kesayangan Anda akan bertanding hari ini.
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat. Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...
Postingan ini terinspirasi dari komentar dari dalam blog ini sendiri. Padahal dari awal, blog merupakan tempat personal branding seseorang. Bila digunakan untuk personal, ia biasanya akan mengisinya dengan curhat, portofolio dan aktivitas. Bagi perusahaan, blog merupakan cerita dibalik mereka sendiri.
Pernah merasakan manisnya dikejar gebetan yang tak menghiraukan bagaimana sakitnya setelah putus suatu hari nanti. Dan akhirnya mereka menjadi pasangan yang selalu setia, pandai mendengar, selalu memberi motivasi untuk saling menguatkan dan menceritakan hal-hal kecil yang tak pernah mereka ceritakan kepada orang lain. Kini setelah putus, jangan berharap cerita manis diawal akan sama. Perlu diketahui terlebih dahulu, sifat buruk ini bukan berarti semua pria diumur 29 tahun akan sama. Ini sebuah judul yang menarik dan penulisnya saja yang mengalami. So, baca saja ceritanya. Kamu seperti kekanak-kanakan, deh. Kenapa tiap punya mantan, hobinya ngajakin balikan. Tiba-tiba saja kalimat tersebut terlontar dalam sebuah pesan singkat yang terkirim buat saya yang memang berusaha berkomunikasi dengan mantan. Seperti kena serangan jantung tiba-tiba. Dan saya membencinya, marah dan kesal. Marahnya kepada momen yang waktu ia sampaikan. Saya memang bermaksud berbaikan dengan mant...
Maaf mau tanya kalo mau ke Transmart Setiabudi dari Terminal Mangkang, turunnya mana ya? Tolong respon terima kasih
BalasHapusKalau naik bus Trans Semarang, harus ganti bus di halte Balai Kota. Nanti naik aja jurusan Ungaran. Ntar berhenti di halte dekat Trans Setiabudi.
Hapus