Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Siapa Pacar Pertamamu?


[Artikel 16#, kategori Cinta] Siapa pacar pertamamu? Pasti orang yang menyenangkan dan selalu membuatmu bersemangat. Tapi, apakah kamu ingat siapa yang pertama? Saya sendiri malah bingung mengingat yang mana dan baru sadar bahwa antara cinta monyet dan pacar pertama ternyata berbeda. Duh, bagaimana saya harus menceritakan ini di sini.

Saya tertarik menulis ini setelah menyelesaikan film Drama Korea Fight My Way tentang pasangan yang sejak kecil berteman. Mereka tumbuh besar dan akhirnya jatuh cinta, melewati fase-fase yang namanya cinta monyet dan pacar pertama. Filmnya sangat menyenangkan dan kamu wajib menontonnya.

Pacar pertama saya

Pikiran saya mundur kebelakang mencari siapa perempuan pertama yang saya pacari. Mulai dari rumah masa kecil, rumah dekat lapangan bola hingga rumah ke rumah lainnya. Maklum, selama kecil saya sering banget pindah rumah. 

Setelah berpikir keras beberapa hari, saya sempat mau menggambarkan beberapa wanita mulai dari teman SD hingga teman satu komplek. Dan mereka tidak pernah ada yang jadian saya sama sekalipun, meski saya menunjukkan rasa suka itu. Kini para perempuan itu sudah bahagia dengan suami-suami mereka.

Lalu, siapa pacar pertama saya? Ternyata saya pernah jadian pada waktu SMP. Karna jamannya belum ada Smartphone maupun hape yang saya miliki, saya jadiannya kurang asyik waktu itu. 

Harus saya akui, waktu SMP saya bukan tipe pria keren di lingkungan. Jadi tak heran pertama kali pacaran, masih malu-malu dan kebanyakan lewat telepon jadoel. Dan paling aneh, saya beberapa kali melakukannya lewat Wartel (jaman nggak banget).

Seiring waktu, memori tentang kesan pacar pertama tak banyak terekam di kepala. Apakah saya bahagia, apakah kita pernah berkencan, atau apakah bertahan lama? Sepertinya saya tidak ingat sama sekali, mungkin saya sudah menghapus memori waktu itu. 

Bagaimana denganmu?
Apakah sangat menyenangkan saat ia melihatmu?

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh