Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat. Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
Pria Kadaluwarsa (31 Tahun)
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
Akhirnya yang ditunggu-tunggu datang juga, meski sebelumnya saya sudah mengucapkan selamat datang pada diri saya sendiri lewat postingan yang saya post bulan Juni kemarin. Lewat halaman ini, saya ingin mengucapkan kembali 'Selamat datang pria kadaluwarsa' yang tahun ini berusia 31 tahun.
Sudah dengar lagu Too Long to be Alone yang dinyanyikan OM PMR feat Kunto Aji. Lagu yang bisa kamu lihat di bawah ini nanti merupakan karya Orkes Moral Pengantar Minum Racun, gubahan dari lagu “Terlalu Lama Sendiri” yang diciptakan dan dipopulerkan oleh OM PMR feat Kunto Aji.
Liriknya nyentil banget dengan kehidupan saya saat ini. Tapi tetap asyik didengarin, balutan musik yang terdengar mirip dangdut dan suara khas Kunto Aji membuat siapa saja pasti menyukainya.
Lalu, apa hubungannya dengan lagu ini dan diri saya saat ini yang merayakan kehidupan baru untuk tulisan di blog ini? Itu...lirik lagunya. Bunyinya seperti ini :
Sudah terlalu lama sendiri
lama-lama bisa jadi mumi
tinggal dalam piramid sendiri
semedi..
Sudah terlalu tua begini
terlalu tua masih sendiri
temen-temen udah pada mati
oh ngeri...
Sendiri dan tua, dua kata yang benar-benar menggambarkan bagaimana saya saat ini. Meski saya tahu, ada yang lebih dari saya umurnya dan tetap sendiri. Ya, itu terserah mereka. Saya hanya ingin mengabadikan beberapa tulisan saya nantinya selama setahun perjalanan pria kadaluwarsa.
Beberapa ide postingan yang sudah saya pikirkan nantinya juga tidak jauh-jauh dari sebelumnya, seperti cinta, pria seksi, persahabatan, karir, kesehatan dan seks. Saya anggap wajar untuk bicara ini di blog saya > seks. Mohon kebijaksanaannya untuk membaca.
Bagaimana rasanya berkencan?
Saya tahu setahun belakangan ini saya sibuk memikirkan diri sendiri. Saya hidup dalam mode bertahan seperti taktik pelatih Mourinho. Tapi saya juga beberapa kali mengikuti kencan dengan seseorang, meski pada akhirnya saya juga yang menyerah.
Saya memikirkan itu untuk menjadi bahan tulisan nanti. Sepertinya sangat menarik. Termasuk kisah cinta pertama dan cinta monyet, apakah saya kebanyakan nonton drama Korea? Bisa jadi.
Lalu, mengapa saya membuat tema besar blog ini menjadi pria kadaluwarsa?
Kalau kamu tertarik dan penasaran, mungkin harus membaca penjelasan saya di postingan sebelumnya di sini. Saya sudah memberikan alasannya di sana.
Ya, saya sudah expired. Ditambah masih berjuang dalam banyak hal dan beberapa kegagalan besar dalam hidup yang sepertinya bisa merusak masa depan saya kelak.
Tapi semoga itu tidak terjadi. Saya harus berkonsentrasi dan konsisten saja dengan jalanan yang sudah lurus saya buat. Dan saya berharap mendapat dukungan untuk ini.
Lupakan bagaimana mantan terlihat awet muda dan bahagia bersama pasangannya. Tapi ingatkan saya, bagaimana mereka menjadi cerita besar dalam warna-warni hidup saya yang sudah dijalani.
Perempuan hebat, harus bersanding dengan pria hebat.
Dan saya, hanya seorang pengamat. Selamat hari Senin buat kamu, wanita masa depan.
Begini rasanya ketika mertua datang ke rumah, nggak enakan. Padahal, cuma menjenguk cucu kesayangan. Tapi rasa malas yang biasa dirasakan sebelum nikah, berubah rasa risih. Serba salah, pokoknya.
[Artikel 17#, kategori Tips] Saya sudah menghitung kira-kira berapa kuota yang dihabiskan untuk menonton siaran langsung sepakbola via streaming. Tentu Anda sekarang bisa mengukur biaya untuk menghabiskan kuota apabila tim kesayangan Anda akan bertanding hari ini.
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat. Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...
[Artikel 14#, kategori Internet] Kalau dibandingkan operator lain yang sama-sama jaringan 4G, ternyata harga Smartfren mahal untuk harga 50 ribu. Meski keunggulan punya kecepatan yang lebih stabil dengan lainnya.
Istilah pacaran jarak jauh atau LDR sudah banyak kita dengar dan lazim. Saya pun pernah mengalaminya dan akhirnya kandas semua. Tapi kalau pasangan suami istri LDR?
waw
BalasHapus