Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s...

Tarif Sewa Kantor "Naik"




Kenaikan harga BBM yang akhirnya naik ternyata berimbas dengan naiknya tarif sewa kantor (Kos). Tarif dasar listrik menjadi penyebab utamanya karena sektor inilah yang sering digunakan. Jadi, mikir apakah akan terus bertahan atau pindah.


Tidak heran, wajah manis ibu kos begitu sumringah siang itu. Berniat membayar bulanan, ternyata harus rela diberi beban tambahan. Harga sewa perbulan sekitar Rp.550 ribu kini berubah menjadi 600 ribu per bulannya.

Ini diluar perkiraan sebenarnya, apalagi pemasukan yang masih tak ada sama sekali. Semoga ini hanya sebuah ujian dan berakhir indah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

Akhirnya Mereka Mudik Juga

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh

Pria (Tidak) Berharga