Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Ngeblog di Kampus



Masalahnya sederhana, saya hanya ingin nulis alias ngeblog. Tapi mau gimana lagi, ketika waktu terampas dengan yang namanya sebuah kepedulian dan atas nama kebaikan. Alhasil, beberapa hari ini saya menempati suasana baru dalam hal tulis menulis di dunia maya.


Kampus! Itulah tempat yang saya alami dalam beberapa hari ini setelah diberi amanat untuk menemani saudara ke kampus. Jam kerja yang seharusnya jam 9 udah dikantor tergantikan oleh suasana yang baru. Alhasil, beginilah saya saat ngeblog di kampus.


begitu lengkap peralatan yang saya bawa. Dan itulah semua barang saya
 

Butuh colokan listrik saat dikampus. Beruntung ada taman kampus yang nyediakan colokan listrik.
 

Ini ngeblog didalam mobil, dibalik setir






Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

Mengenal Istilah Jam Kerja Hotel; Split atau Double Shift

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh