Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Melawan Waktu dan Kata Hati


Memang benar, keluar dari zona nyaman itu tidak enak. Seperti yang saya alami malam ini (24/9). Sendiri, sepi dan seolah mati rasa *kaki kebanyakan duduk. Disini, kantor dotsemarang, saya masih sendiri. Mencoba melawan waktu dan hati terkecil yang berkata, *ayoo pulang*.

Melawan waktu itu seperti terkekang oleh kenikmatan. Mana ada pekerjaan yang sampai lembur harus dikantor kecuali orang bodoh yang terus meyakini keyakinan yang masih gamang alias tidak tentu. Melawan waktu ibarat juga, meninggalkan waktu makan malam. Padahal siang belum ada makan kecuali teh manis sambil ditemani para gadis.

Terkahir, melawan kata hati. Ini paling berat dalam sebuah karir seseorang. Bagaimana kasur memanggil untuk ditiduri. Bagaimana rasa sendiri yang menyelimuti yang menginginkan kehadiran banyak orang disekitar.

Semua itu saya lawan malam ini. Demi apa....??

Demi dotsemarang, itu saja.

Demi buku-buku yang bertebaran dilantai kantor ini

Demi pekerjaan yang kini tidak sesederhana beberapa waktu lalu.

Demi sebuah tanggung jawab yang teremban.

Entahlah, ...

Apakah ini benar atau sekedar halusinasi malam ini.

Sampai kapan bertahan dengan kejujuran lewat tulisan.

Saya sangat lelah sebenarnya. Ingin merasakan indahnya mimpi diatas meski saya tahu harus memulainya dari bawah.

**Tulisan oleh orang yang merasa kesepian dan kegundahan yang tak kunjung reda.
Sebenarnya buat apa melakukan banyak hal buat kota ini meski kota ini tidak banyak memberi apa-apa.

...

Diedit kembali tanggal 10 September 2022.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh