Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Lebih Banyak Tisu



Kadang sudah semangat berapi-api malah tertimpa sakit. Ada-ada saja hari ini. Sukses tubuh ini jarang sakit dalam beberapa bulan, masa harus mengalah dengan sakit pilek yang kecil.


Untung ada tisu yang menolong. Bukannya lebih baik, malah membuat seisi kantor jadi berserakan tisu. Ternyata tisu tidak dapat menolong, akhirnya harus beli obat juga.

Obat yang familiar untuk diminum meski harus menyebabkan kantuk. Padahal sore mau meeting sama tim dotsemarang. Tetap semangat!

Kamis, 26 September 2013

**gambarnya kok tisu toilet, hehe.. biar seru!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya

Blog Personal Itu Tempat Curhat

Sifat Buruknya Pria 29 Tahun