Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Bersepada ke Kantor




"Ada perbedaan antara minat dan komitmen. Saat Anda tertarik melakukan sesuatu, Anda mengerjakannya hanya jika situasi mengizinkan. Tetapi saat Anda berkomitmen melakukan sesuatu, Anda tidak menerima alasan, hanya hasil" - Anonim


Seperti biasa, waktu udah menunjukkan pukul 9 pagi. Ini waktunya saya harus ke kantor dotsemarang. Kantor mungil yang dibuat oleh orang-orang tengil. Orang-orang yang memiliki mimipi, angan-angan, cita-cita dan harapan bahwa apa yang dikerjakannya kelak akan berhasil.

Saya sudah berkomitmen penuh untuk mengejar cita-cita saya ini. Komitmenlah yang menginspirasi saya mengeluarkan kemampuan terbaik. Komitmen lah yang mengajarkan saya rela berkorban untuk apa saja.

Seperti hari ini, saya bersepeda. Saya harus berkorban untuk kepentingan pribadi saya antara ke kantor dengan motor atau sepeda motor dipake amar. Semenjak kuliah, amar sekarang lebih condong ke bangku yang dulunya pernah saya tinggal.

Ah, udahlah pikir saya. Biarkan dia kembali kuliah seperti ia yang katakan saat di Kalimantan. Sekarang saya tak perlu repot ngurusin dia, toh dia udah ngambil sikap seperti rekan-rekan lainnya. Saya bukan dewa atau malaikat yang harus mencatat tiap harinya.

Jarak kantor sangat dekat, sekitar 15 menit sudah sampai jika harus naik sepeda. Lagian, naik sepeda membuat tubuh sehat juga :D. 



Komitmen juga memberikan kekuatan. Tidak peduli apa pun yang kita hadapi, sakit, kemiskinan, atau bencana, kita tidak akan teralih dari tujuan kita.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh