Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2025

Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s...

Di Balik Layar: Cerita Silaturahmi di Bale Kompi

Gambar
[ Artikel 34#, kategori Dibalik Layar]  Saya selalu kagum sama tim pemasaran bisnis lokal, apalagi tempat ngopi atau makan yang jeli memperhatikan keberadaan mereka di dunia maya. Ketika ada konten yang menyebut nama mereka, mereka nggak cuma diam—malah mengundang kreatornya kalau dirasa potensial. Itu bentuk apresiasi yang menurutku luar biasa, apalagi buat bisnis yang nggak “nyuruh” bikin konten dari awal. Awal Mei lalu, DM Instagramku kedatangan pesan dari akun yang asing tapi familiar: Bale Kompi , kedai kopi baru di Jolotundo , Semarang. Mereka ngundang saya buat mampir, katanya sebagai terima kasih karena saya pernah nulis soal mereka di media sosial. Senang? Jelas! Saya langsung balas, sepakati hari, dan siap-siap buat silaturahmi. Hari yang ditunggu tiba. Matahari sudah tenggelam, suasana Semarang mulai adem. Beruntung, Bale Kompi cuma sepelemparan batu dari rumah—cukup naik sepeda, nggak perlu mikirin ongkos. Kalau lokasinya di Semarang Atas atau jauh dari Simpang Lima, mu...

Xabi Alonso di Real Madrid: Babak Baru Dimulai!

Gambar
[ Artikel 81#, kategori Real Madrid ] Hari ini, Senin, 26 Mei 2025, Real Madrid resmi membuka lembaran baru. Xabi Alonso, mantan gelandang cemerlang Los Blancos, kini ditunjuk sebagai pelatih untuk tiga tahun ke depan hingga 2028. Pengumuman ini bikin suasana Santiago Bernabeu bergelora, apalagi setelah beberapa hari lalu kita dibikin haru dengan perpisahan Carlo Ancelotti dan Luka Modric di laga terakhir LaLiga. Saat nulis ini, Xabi baru aja diperkenalkan secara resmi di Real Madrid City jam 17:30 WIB. Pengen sih nonton langsung di YouTube atau aplikasi resmi klub, tapi keburu asyik buka X dan lihat lini masa rame banget sama kabar ini. Entah kenapa, antusiasme nulis soal Xabi ini jauh lebih gede ketimbang momen perpisahan Ancelotti atau Modric. Mungkin karena harapan baru? Terakhir nulis soal Real Madrid di bulan April, pas tim kita kalah 1-2 dari Arsenal di Liga Champions. Jujur, musim ini performa Los Blancos agak naik-turun, bikin fans frustrasi. Ketinggalan 7 poin dari Barcelona...

Frei FC: Mini Soccer, Jajanan Tradisional, dan Semangat Bapak-Bapak Muda

Gambar
[ Artikel 7#, kategori mini soccer ] Senin, 12 Mei 2025, menjadi momen spesial bagi rekan-rekan mini soccer Frei FC. Hari Raya Waisak yang jatuh sebagai hari libur nasional dimanfaatkan betul untuk bermain. Sesuai namanya, Frei FC memang hanya turun ke lapangan saat hari libur nasional, membuat setiap pertandingan terasa seperti acara istimewa. Mari berkenalan dengan tim yang penuh semangat ini! Frei FC punya daya tarik tersendiri. Bukan cuma soal sepak bola, tapi juga koordinator tim yang selalu bawa jajanan tradisional setiap kali main. Dari klepon sampai getuk, kehadiran jajanan ini jadi ciri khas yang bikin suasana hangat. Bukan hanya dihormati teman-temannya, koordinator ini juga punya semangat berbagi yang menular. Nama "Frei FC" sendiri unik—tim ini hanya main di hari libur nasional, membuat setiap pertandingan terasa seperti momen spesial. Awalnya, saya diajak gabung oleh rekan futsal. Jujur, saya kaget saat tahu jadwal mainnya jam 6 pagi! Biasanya, futsal itu malam h...

10 Bulan

Gambar
[ Artikel 16#, kategori Keuangan ] Di tengah ketidakpastian keuangan, saya terpaksa mengambil risiko besar. Pilihan lain seolah tak ada. Berharap pemasukan bulanan kembali seperti dulu terasa mustahil. Semoga keberuntungan di bulan Mei ini segera datang. Sudah bulan kesepuluh. Pemasukan rutin yang saya nantikan tak seberapa, tapi cukup untuk membeli beras 5 kg seharga 75 ribu rupiah. Entah apa yang ada di pikiran mereka? Saya seperti terjebak dalam situasi yang saya ciptakan sendiri. Meminta bantuan bukan pilihan, apalagi sekadar berharap—itu terasa jauh lebih tidak mungkin. Hemat, hemat, hemat! Belakangan, saya menjual beberapa barang untuk menambal keuangan. Fokus saya kini adalah mengurangi pengeluaran sebisa mungkin. Namun, nafsu makan saya justru meningkat. Apakah karena menu harian hanya nasi dan tempe? Saya mulai khawatir, terutama setelah mengambil pinjaman kedua di tahun ini. Pengeluaran bulanan terus melampaui pendapatan. Saya bertahan, tapi rasanya seperti terkekang. Tahun 2...

Traktiran Kecil untuk Cerita Lokal Semarang

Gambar
[ Artikel 171#, kategori dotsemarang ] Menjadi blogger di Semarang selama belasan tahun adalah perjuangan penuh passion, tapi juga penuh ketidakpastian. Blogging buatku bukan cuma nulis—ini soal berbagi cerita lokal, dari aroma pecel di warung sampai hiruk-pikuk Kota Lama.  Tapi, di tengah gempuran konten cepat dan persaingan digital, saya sering ngerasa sendirian. “Pindah haluan aja,” kata orang-orang. Tapi bagiku, blogging adalah identitas, dan saya nggak mau menyerah. Pernah ada pembaca yang bilang, “Blogmu bikin aku kangen Pasar Semawis waktu kecil.” Komentar kecil kayak gitu yang bikin saya yakin, cerita lokal di dotsemarang punya arti.  Tapi, bertahan itu nggak gampang. Jalan-jalan buat riset konten, beli kuota internet, sampai begadang sambil ngopi—semua butuh tenaga dan biaya. Kadang saya mikir, “Apa ini masih worth it?” Makanya, setelah ngobrol sama AI (yep, teknologi kadang kasih ide cemerlang!), saya buka donasi lewat Trakteer di blogku, dotsemarang .  Kunjungi...

Pinjaman Kedua di Tahun 2025

Gambar
[ Artikel 15#, kategori Keuangan ] Benar-benar tidak ada pilihan dan saya melakukannya yang seharusnya tidak dilakukan. Bebannya lebih besar. Dan saya harap dapat melewatinya kelak apabila yang dikhawatirkan terjadi. Keuangan saya benar-benar semakin rusak. Niat baik saya ingin membantu orang tua, si Bapak , malah berujung nestapa. Beliau terus beralasan ingin mengembalikan dan juga dengan meng-imingi nominal besar nantinya saat sudah waktunya. Kenyataannya, saya terdesak. Waktu bayar pinjaman online tiap bulan sudah diujung tanduk. Uang yang diharapkan kembali untuk memberi nafas sesaat juga tak kunjung datang. Akhirnya memutuskan gali lubang tutup lubang kembali. Mari kita catat hari ini, 7 Mei 2025. Jika dihitung-hitung, uang pinjol ini akan berakhir masa pinjamnya tahun depan. Dan ini pinjaman kedua tahun 2025. Benar-benar kudu bayar double.  Dan uang ini akan hanya bertahan hingga bulan Agustus jika sampai saya masih tidak ada pemasukan. Saya malu kepada diri sendiri, apa...

Ada-ada Saja Cobaan Pas Sepeda Masuk Bengkel

Gambar
[ Artikel 32#, kategori sepeda ] Hidup ini memang penuh kejutan, bro. Baru aja berusaha tegar jalani hari-hari sambil ngelus dompet yang tipis, eh, datang lagi cobaan. Sepeda kesayangan, penutup lubang mobilitas hidupku, tiba-tiba bikin ulah. Rantainya rusak, dan akhirnya harus masuk bengkel. Pasrah? Jelas. Tapi, dompetku juga ikut menjerit. Awalnya, aku udah nyiapin dana darurat buat perbaikan. Tapi, karena takut kelewat batas anggaran, aku memutuskan cek dulu biayanya ke bengkel dekat rumah. Niatnya sih cuma tanya-tanya, tanpa bawa sepeda. Biar aman, gitu. Eh, ternyata rencana tinggal rencana. Sampai di bengkel, aku ketemu bapak tua pemilik bengkel yang ramah, tapi entah kenapa bikin aku lupa niat awal. Belum sempat tanya biaya, dia udah nyuruh aku ambil sepeda ke rumah. “Bawa sini dulu, biar dicek,” katanya. Ditambah hasutan pelanggan lain, om-om seumuran yang ikut nimbrung, “Cepet bawa, biar langsung kelar!” Dengan polosnya, aku nurut. Langsung balik ke rumah, ambil sepeda, sam...

Semangat Bapak-bapak Bermain Mini Soccer!

Gambar
[ Artikel 6#, kategori mini soccer ] Awal bulan Mei tidak mengira akan seberuntung ini bisa berpartisipasi bermain mini soccer. Apalagi penanggalannya berwarna merah. Yang berarti sebagian orang-orang seharusnya bisa liburan di rumah. Namun yang terjadi, pagi-pagi sekali saya sudah tiba di lapangan mini soccer Semarang atas. Tim yang punya nama Frei FC memang selalu memanfaatkan hari libur dalam berkegiatannya. Kami bermain jam 6 pagi sampai jam 8 menjelang sedikit siang. Waktu yang penuh semangat ditambah udara segar perbukitan yang berada di sekitar kawasan Candi Golf. Menolak menyerah Jika paginya sebagian besar adalah bapak-bapak muda antara 30-40'an. Maka malam harinya, kembali lanjut main mini soccer, kurang lebih sama. Namun ada satu bapak-bapak yang mencuri perhatian saya. Beliau sudah berumur 55 tahun. Datang bersama putranya yang mungkin umur 25'an atau kurang dari itu. Semangat bermainnya luar biasa. Sama seperti Frei FC, klub Kamis malam yang biasa saya ikuti kali i...

Halo, Mei 2025

Gambar
[ Artikel 151#, kategori catatan ] Hai, Mei. Maafkan saya baru menyapamu hari ini (4/5). Saya baik-baik saja dan sehat selalu. Kesulitan menyapamu lebih karena aktivitas di luar ruangan, yaitu bermain mini soccer. Apalagi dilakukan sehari 2 kali. Benar-benar deh semangatnya. Awal bulan yang jatuh pada hari Kamis rupanya dimanfaatkan para bapak-bapak muda dengan bermain mini soccer. Maklum, tanggal 1 Mei merupakan tanggal merah yang diperingati Hari Buruh Nasional. Saya sudah diajak beberapa hari sebelumnya untuk bermain pada tanggal tersebut. Pagi jam 6 dan malamnya jam 6 juga. Energi yang luar biasa di awal bulan. Jual barang Akhirnya saya merasakan juga pengalaman pertama menjual barang lewat Facebook Marketplace. Saya sukses menjual modem yang sudah tidak terpakai dengan cara bertransaksi offline di minimarket. Ya, saya mengaturnya usai transaksi di marketplace. Lalu, saya juga menjual kamera digital yang tempatnya lagi-lagi di minimarket. Saya pikir menggunakan tempat seperti itu l...