Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Pinjaman Kedua di Tahun 2025

[Artikel 15#, kategori Keuangan] Benar-benar tidak ada pilihan dan saya melakukannya yang seharusnya tidak dilakukan. Bebannya lebih besar. Dan saya harap dapat melewatinya kelak apabila yang dikhawatirkan terjadi.

Keuangan saya benar-benar semakin rusak. Niat baik saya ingin membantu orang tua, si Bapak, malah berujung nestapa. Beliau terus beralasan ingin mengembalikan dan juga dengan meng-imingi nominal besar nantinya saat sudah waktunya.

Kenyataannya, saya terdesak. Waktu bayar pinjaman online tiap bulan sudah diujung tanduk. Uang yang diharapkan kembali untuk memberi nafas sesaat juga tak kunjung datang.

Akhirnya memutuskan gali lubang tutup lubang kembali. Mari kita catat hari ini, 7 Mei 2025. Jika dihitung-hitung, uang pinjol ini akan berakhir masa pinjamnya tahun depan. Dan ini pinjaman kedua tahun 2025. Benar-benar kudu bayar double. 

Dan uang ini akan hanya bertahan hingga bulan Agustus jika sampai saya masih tidak ada pemasukan. Saya malu kepada diri sendiri, apakah jalan ini yang saya harus jalanin di umur segini.

Semoga saja ada rejeki masuk sepanjang tahun 2025. Saya sangat harap-harap cemas. Profesi saya sebagai bloger benar-benar tidak menguntungkan dari sisi keuangan.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya

Blog Personal Itu Tempat Curhat