Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

8 Bulan : Berkah Ramadan

[Artikel 13#, kategori Keuangan] Bulan puasa tahun 2025 jadi berkah tersendiri yang sangat patut disyukuri. Momennya terasa berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Rasanya ini yang terbaik, meski dengan sedikit usaha untuk mendapatkannya.

Tahun ini, ramadan jatuh di 1446 H. Undangan acara bukber sudah datang jauh-jauh hari. Saya senang bahwa para pemasar hotel yang mengenal saya masih mengingat dan mengajak dotsemarang untuk hadir. Saya rasa kekuatan jaringan pertemanan masih jadi andalan ketimbang nilai portofolio dotsemarang itu sendiri.

Berkah ramadan

Bulan Maret jadi perjalanan ke-8 yang saya tulis tentang keuangan pasca reformasi keuangan yang saya alami. Saya benar-benar menyedihkan sekarang. Bertahan dari waktu ke waktu tanpa penghasilan. Namun saya malah tetap menikmatinya.

Bulan puasa jadi sebuah anugerah tersendiri karena minimnya keuangan membuat saya bisa berhemat dan menikmati hidup lebih baik lagi.

Saya tidak akan malu berkata bahwa perut saya lebih baik semenjak kedatangan bulan puasa. Maklum, sejak hari pertama hingga halaman ini saya terbitkan, saya terus berbuka puasa di luar rumah.

Terutama di masjid. Ya, ibaratkan ada makan gratis apabila kita buka puasa di Masjid tiap menjelang maghrib. Makanannya buat saya terasa lebih mewah dari biasanya yang saya makan hanya mengandalkan tempe dan timun.

Ini adalah berkah ramadan. Yang perlu saya lakukan hanyalah mengunjungi masjid-masjid, terutama yang punya nilai sejarah di Kota Semarang.

Seperti terlihat negatif yang saya lakukan. Tapi, aktivitas buka puasa di Masjid bukanlah kegiatan dadakan seperti dibayangkan. Saya sudah melakukannya dalam 5-8 tahun belakangan. Tujuannya tentu untuk mengisi konten di blog dotsemarang.

Tantangan

Terasa menyenangkan, tapi terkadang jarang diperlihatkan bahwa untuk menuju tiap masjid setiap hari terkadang saya harus berjuang saat hujan datang.

Apalagi kendaraan yang saya pakai masih sepeda. Beberapa masjid ada yang jaraknya mudah dijangkau. Lalu, ada beberapa masjid lainnya yang jaraknya sangat jauh. Untuk ukuran saya yang terbiasa bersepeda memang itu tidak masalah.

Selain kedua hal tersebut, cuaca dan jarak, tantangan lainnya adalah saya harus dikejar waktu. Saya harus keluar rumah minimal jam setengah 4 apabila jarak masjidnya sedikit jauh.

Bila agak dekat, waktu keluar rumahnya sekitar jam 4-an. Saya harus tiba di masjid sekitar jam 5 sore agar bisa mengikuti pengajian atau ceramah. Ada banyak edukasi dan pemahaman yang dapat menambah wawasan saya apabila mengikutinya.

Jadi, saya pergi berbuka di masjid tidak sekedar mengejar sesuap nasi agar perut saya bisa terisi demi perbaikan gizi. Lebih dari itu, saya ingin juga meningkatkan pengetahuan dan mendapatkan pahala.

...

Sangat menyenangkan perjalanan di bulan ke-8 ini. Menderitanya dapat, klimaksnya juga dan usaha kerasnya agar tidak menyerah dengan keadaan juga dapat dirasakan. Termasuk sisi kesehatan karena saya terus bergerak setiap hari.

Alhamdulillah, Allah masih baik dengan saya di bulan ini. Semoga dosa-dosa saya bisa diampuni karena belum menjalankan perintahnya dengan sempurna.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya

Blog Personal Itu Tempat Curhat