Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

ASUS Chromebook Flip CM5, Si Hitam yang Berisik ini Kembali!

[Artikel 9#, kategori laptop] Tidak menyangka laptop berbasis OS Chromebook ini kembali ke pangkuang di bulan Maret 2025. Eh, maksudnya meja kerja. Ukurannya yang bongsor bakal melelahkan jika pemakaiannya terus menerus dipangku di atas paha. Welcome back!

Pertama kali memakainya di bulan Oktober 2024. Oleh ASUS, perangkat ini hanya dipinjamkan saja. Kebenaran saya sedang tertarik dengan laptop yang menarik dari sisi operating system tapi kurang nendang dalam promosi, yaitu Chromebook.

Setelah masa peminjaman usai, Chromebook berdimensi layar 15 inci ini saya kembalikan ke ASUS. Mau gimana lagi, si sangar ini meski menyenangkan bekerja bersamanya, tetap saja kalau sudah waktunya akan tetap kembali.

Datang lagi

Entah apa yang dilihat ASUS kepada saya lewat dotsemarang. Awal tahun, saya ditawarin lagi tipe Chromebook model lainnya yang tentu itu adalah kabar baik. Terutama dari sisi konten bagi dotsemarang.

Adalah Chromebook Flip C434T yang memiliki ukuran layar lebih kecil dari sebelumnya, yaitu 14 inci. Selain ukurannya lebih simple, juga bobot beratnya lebih ringan. Ya, saya juga menyukai ini.

Namun seolah tidak ditakdirkan, ibarat lagi main game di warnet, waktu pemakaiannya kembali habis dan mau nggak mau sudah harus kembali. Ada beberapa hal khusus yang akhirnya terpaksa dikirim kembali.

Tak butuh lama, si Hitam bernama ASUS Chromebook Flip CM5 ini kembali. Saya seperti kekasih yang merindukan pasangannya ketika Chromebook ini kembali dikirim kepada saya.

Apalagi saat dipakai, suara berisiknya saat dicolok begitu terdengar sahdu. Ya, meski mengganggu sebenarnya. Ini berbeda dengan Chromebook sebelumnya yang suaranya benar-benar tidak terdengar saat digunakan meski dicolokkan ke listrik.

Ekosistem Chromebook

Chromebook tidak setenar laptop-laptop pada umumnya. Suaranya, maksudnya informasinya seakan tenggelam dalam dunia perlaptopan. Sebagai penggunanya, saya terpanggil untuk membuatnya lebih nyaring terdengar.

Saya membuat misi pada diri sendiri. Bisakah saya membantu ekosistem laptop ini berkembang pesat tahun 2025 ini? Meski itu hanya berdampak kecil yang dapat saya lakukan. Setidaknya, ada orang yang memakai perangkat ini dan tetap setia pada nama Chromebook.

Tidak mudah, namun saya akan terus usahakan. Jika penasaran, kapan-kapan mampir ke blog dotsemarang dan cari artikelnya di sana tentang Chromebook.

...

Jika kamu menginginkan hal sederhana untuk dilakukan dengan menggunakan laptop seperti menulis, mengedit hingga aktivitas lainnya yang tidak terlalu khusus, Chromebook sudah mewadahinya.

Apalagi semua serba terhubung dengan Google dan komputasi awan lainnya. Apakah harus terus terhubung dengan internet? Bisa jadi jika itu adalah pekerjaan. 

Chromebook adalah hal besar dari perangkat ponsel kita yang berbasis Android. Keduanya terasa sama dalam banyak hal.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya

Blog Personal Itu Tempat Curhat