Pria Tidak Berdaya

Rabu malam (26 Maret), usai menjalankan ibadah sholat Maghrib, seperti biasanya saya langsung bergegas menuju ruang khusus sisi lain dari ruangan utama Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT).
Nasi kotak yang didapat sebelum waktu berbuka sudah tak tertahankan untuk disantap. Gairah laparnya lebih besar dari malam-malam sebelumnya. Ya, itu hanya karena menu kali ini adalah Opor Ayam.
Sudah beberapa kali saya menulis tentang hidangan ini di blog. Terutama menjelang lebaran. Alasannya sederhana mengapa saya jarang makan opor. Selain tidak bisa memasak, juga lagi sendiri saat lebaran.
Mendapatkannya sebelum lebaran, tentu adalah anugerah. Meski porsinya juga tidak banyak dan saya lebih menyukai bagian dada apabila ada pilihan. Sayangnya, itu tidak diperbolehkan.
Dikasih saja syukur, malah mau minta lebih.
...
Nasi kotak ini diberikan kepada jamaah yang berbuka puasa di MAJT. Tiap hari, menunya selalu berganti-ganti.
Artikel terkait :
Komentar
Posting Komentar