Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s...

6 Bulan : Tantangan Tahun 2025

[Artikel 9#, kategori Keuangan] Tidak terasa sudah setengah tahun berlalu dan sekarang sudah berganti tahun. Sulit, tapi harus dijalanin. Kisah yang entah sampai kapan akan berakhir saat usia semakin bertambah matang.

Konsistensi terus diuji. Jika sebelumnya hanya soal koneksi internet dan perangkat (laptop), kini dana yang dipotong dengan alasan sudah tidak mendukung.

Dampaknya? Yang biasa tidak memikirkan isi dapur karena selalu tersedia, sekarang harus mencari cara agar tetap ngebul.

Satu sisi sangat menderita karena makan apadanya. Namun sisi lain melihat kemewahan yang tak bisa dilukiskan lewat kata-kata.

Tantangan tahun 2025

Jika ini adalah ujian semata, maka selamat! Saya terpukul dan tidak berdaya. Memang di luar sana ada yang lebih menderita, tapi itu mereka. Ini tentang saya, jalan yang saya pilih untuk bertahan atas nama yang saya bangun sejak awal.

Saya sudah melepas nilai saya sebagai sarjana yang menjadi titik awal saya melangkah di kota ini. Saya ditinggal banyak orang yang suka menyebut kami keluarga.

Dan titik nadirnya, saat ditinggal wanita hebat yang melahirkan saya dengan kondisi keluarga yang berantakan. Tahun 2025, apakah akan ada lagi yang harus dirayakan?

Ya, kamu tidak perlu mengasihi saya atau apa pun. Saya menulis ini untuk dikenang di masa depan bahwa saya masih bertahan hingga tulisan ini saya buat dan sedang berusaha tetap tegar menjalaninnya.

Uang adalah hal yang paling penting yang saya inginkan. Ingat, berkarya butuh biaya. Saya perlu membeli paket data, saya butuh makan, segelas kopi, pulsa, transportasi dan hal-hal remeh yang mendukung saya untuk berdiri.

Apakah saya tidak menghasilkan lewat dotsemarang? Menghasilkan, hanya saja tidak semudah orang-orang yang katakan. Di era persaingan para pemburu konten, blog seolah terpinggirkan. Jika ada pun, pemiliknya pun akan merangkapnya menjadi double title.

...

Perjalanan baru dimulai bulan Januari. Masih ada 11 bulan untuk terus berjalan. Keuangan semakin sulit, tapi keinginan semakin besar. Sulit, tapi harus menampar diri bahwa kenyataan hidup seperti inilah yang saya jalanin.

Saya harap bisa mendapatkan keajaiban tahun 2025.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh