Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s...

Selamat Tahun Baru 2025

[Artikel 146#, kategori catatan] Melelahkan, begitu kata yang saya gunakan di postingan terakhir tahun 2024 di Instagram. Bukan saja menggambarkan kehidupan yang saya alami, tapi juga pagi hari sebelum malam tahun baru masih sempat bermain mini soccer. Jadinya itu benar-benar melelahkan.

Tidak ada momen tahun baru yang dapat saya ceritakan. Sama seperti tahun 2024, hanya saja kali ini kondisinya berbeda sedangkan cuacanya kurang lebih sama. Ya, malam tahun baru cuaca Kota Semarang ditemani hujan. Meski sepertinya gerimis tipis-tipis.

Pesta tahun baru

Jika tahun lalu ada keluarga besar yang datang, maka kali ini tidak ada. Hanya saja, pesta malam tahun baru tetap diadakan oleh keluarga kecil di rumah.

Mereka bahkan mengajak keluarga kecil lainnya yang mungkin rekan sejawat kerja atau teman kuliah dulu. Kondisi rumah tidak sesunyi biasanya. Apalagi suara anak-anak memberi kesan tersendiri yang begitu heboh.

Dan untunglah, saya tipe orang yang mudah tidur dengan kondisi apapun. Kecuali saat ingin buang air kecil, ini pasti sedikit menganggu.

Tak ada sisa makanan, atau hidangan dari perayaan mereka. Saya di rumah hanyalah bayangan saja. Jadi tidak masalah diperlakukan begitu, toh, saya juga tidak melakukan apa-apa untuk mereka.

Perjuangan dimulai

Tahun 2025 saya menatapnya sangat serius. Perjalanan yang rasanya tidak mudah, apalagi semenjak rejeki diputus. Saya harus berjuang sendiri bagaimana untuk bertahan hidup.

Saya masih beruntung masih bisa memiliki tempat tinggal meski sekarang kondisinya juga sangat mengkhawatirkan dari sisi komunikasi dengan penghuni rumah lainnya.

Saya sadar bahwa pria yang dulu menghormati dan mengharga saya sudah berbeda. Ternyata menikah dapat mengubah kesadaran tersebut. Tidak heran tiap baca komik selalu dikatakan wanita menakutkan. Satu ucapannya bisa mengguncang dunia, bahkan sikap baik seorang pria.

Sebagai manusia saya sadar bahwa saya bukan siapa-siapa. Tahun 2025 hanya perlu bertahan sekuat tenaga dan berjuang sekuat-kuatnya.

Doa saya tahun 2025 adalah semoga keberuntungan selalu menyertai perjalanan yang saya jalanin.

Selamat tahun baru, sehat selalu dan sampai jumpa tahun depannya lagi.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh