Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Selamat Tahun Baru 2024

[Artikel 127#, kategori catatan] Entah kenapa garis besar ceritanya sama seperti tahun lalu. Hujan yang mengguyur Kota Semarang, ada keluarga pemilik rumah dan saya bangun subuh-subuh tanpa menyaksikan kembang api. Apakah ada yang berbeda?

Mari ucapkan dulu 'Selamat Tahun Baru 2024'. Semoga kita semua diberi kesehatan dan rejeki yang terus mengalir. Kesehatan bagi saya tetap nomor satu meski uang juga termasuk prioritas.

Makan malam bareng

Bila tahun 2023 saya memutuskan tinggal di rumah saat semua orang pergi, kali ini saya mau tidak mau harus ikut juga. Sebenarnya saya berharap di rumah, apalagi hujan dari sore hari membuat suasananya nyaman untuk tidur cepat.

Ternyata tidak bisa. Kami pergi makan malam. Kali ini tempat makannya belum pernah saya kunjungi meski sebenarnya dekat. Saat masuk ke dalam ruangannya, rumah makan khusus seafood ini kesannya mewah. Tentu saya akan pikir 2 kali jika hanya sendiri ke sini.

Malam tahun baru kali ini terasa menyenangkan. Sebuah kebersamaan yang mungkin kelak akan jadi cerita seru untuk selalu dikenang maupun kembali diceritakan. Saya menyukainya.

Kembali hidup normal

Tidak ada bakar sate atau jagung yang sempat direncanakan beberapa hari sebelum malam pergantian tahun baru. Usai acara makan malam bersama, kami kembali ke rumah. Saya langsung bergegas menuju kamar dan beristirahat seperti biasanya.

Suasana rumah yang ramai sebenarnya sempat membuat saya terbangun beberapa kali. Jam masih menunjukkan pukul 11 malam, beberapa suara familiar di luar sudah terdengar. Apakah secepat itu menyalakan kembang api?

Saya kembali melanjutkan tidur karena dirasa masih kurang. Dan tau-tau sudah pukul setengah 4 pagi. Sangat telat bangunnya dari biasanya. Bahkan, suara Azan Shubuh sudah siap berkumandang. Kehidupan normal saya kembali.

Seperti biasa, saya langsung mandi dini hari. Lalu, sholat dan bekerja di depan laptop. Hingga tulisan ini saya buat, saya sudah mengerjakan beberapa aktivitas dotsemarang.

Tanggal 1 Januari 2024 jatuh pada hari Senin. Suasana Kota Semarang masih syahdu dan dingin, efek hujan semalam. Hingga pukul 7 lebih, panas yang biasanya sudah dirasakan masih belum terasa. Sangat adem dan berkah rasanya.

Tak ada yang spesial hari pertama awal tahun. Malam pergantian tahun pun juga rasanya biasa saja. Saya masih sendiri tanpa banyak pertemanan atau pun si dia yang entah apa kabarnya? Apakah sudah 2 tahun saya masih berstatus single?

Bagaimana dengan resolusi tahun 2024? Nanti saya posting di halaman berikutnya. Oh ya, bagaimana dengan malam tahun barumu? Spesial?

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh