Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Selamat Tahun Baru 2024

[Artikel 127#, kategori catatan] Entah kenapa garis besar ceritanya sama seperti tahun lalu. Hujan yang mengguyur Kota Semarang, ada keluarga pemilik rumah dan saya bangun subuh-subuh tanpa menyaksikan kembang api. Apakah ada yang berbeda?

Mari ucapkan dulu 'Selamat Tahun Baru 2024'. Semoga kita semua diberi kesehatan dan rejeki yang terus mengalir. Kesehatan bagi saya tetap nomor satu meski uang juga termasuk prioritas.

Makan malam bareng

Bila tahun 2023 saya memutuskan tinggal di rumah saat semua orang pergi, kali ini saya mau tidak mau harus ikut juga. Sebenarnya saya berharap di rumah, apalagi hujan dari sore hari membuat suasananya nyaman untuk tidur cepat.

Ternyata tidak bisa. Kami pergi makan malam. Kali ini tempat makannya belum pernah saya kunjungi meski sebenarnya dekat. Saat masuk ke dalam ruangannya, rumah makan khusus seafood ini kesannya mewah. Tentu saya akan pikir 2 kali jika hanya sendiri ke sini.

Malam tahun baru kali ini terasa menyenangkan. Sebuah kebersamaan yang mungkin kelak akan jadi cerita seru untuk selalu dikenang maupun kembali diceritakan. Saya menyukainya.

Kembali hidup normal

Tidak ada bakar sate atau jagung yang sempat direncanakan beberapa hari sebelum malam pergantian tahun baru. Usai acara makan malam bersama, kami kembali ke rumah. Saya langsung bergegas menuju kamar dan beristirahat seperti biasanya.

Suasana rumah yang ramai sebenarnya sempat membuat saya terbangun beberapa kali. Jam masih menunjukkan pukul 11 malam, beberapa suara familiar di luar sudah terdengar. Apakah secepat itu menyalakan kembang api?

Saya kembali melanjutkan tidur karena dirasa masih kurang. Dan tau-tau sudah pukul setengah 4 pagi. Sangat telat bangunnya dari biasanya. Bahkan, suara Azan Shubuh sudah siap berkumandang. Kehidupan normal saya kembali.

Seperti biasa, saya langsung mandi dini hari. Lalu, sholat dan bekerja di depan laptop. Hingga tulisan ini saya buat, saya sudah mengerjakan beberapa aktivitas dotsemarang.

Tanggal 1 Januari 2024 jatuh pada hari Senin. Suasana Kota Semarang masih syahdu dan dingin, efek hujan semalam. Hingga pukul 7 lebih, panas yang biasanya sudah dirasakan masih belum terasa. Sangat adem dan berkah rasanya.

Tak ada yang spesial hari pertama awal tahun. Malam pergantian tahun pun juga rasanya biasa saja. Saya masih sendiri tanpa banyak pertemanan atau pun si dia yang entah apa kabarnya? Apakah sudah 2 tahun saya masih berstatus single?

Bagaimana dengan resolusi tahun 2024? Nanti saya posting di halaman berikutnya. Oh ya, bagaimana dengan malam tahun barumu? Spesial?

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya

Blog Personal Itu Tempat Curhat