Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Pekerjaan Baru di Rumah, Nyiramin Rumput Jepang

[Artikel 61#, kategori rumah] Yuk, dipasang rumputnya kata pemilik rumah usai siangnya (3/1) sebelumnya membeli rumput Jepang. Rumputnya yang sudah diturunkan dari kendaraan sebelumnya masih terikat di dekat taman rumah. Sepertinya ada pekerjaan baru yang akan saya lakuin ke depannya.

Pemilik rumah begitu antusias membeli rumput Jepang yang akan menambah daya tarik lingkungan rumahnya semenjak direnovasi. Apalagi belinya tidak sedikit, cukup banyak untuk menutupi halaman belakang dan depan.

Siram rumput

Ketika akhirnya pemilik rumah dan keluarga besar pulang, saya sedikit tenang dalam pikiran karena saya bisa beristirahat total di dalam kamar.

Tapi, mereka meninggalkan saya dengan pekerjaan baru di rumah. Saya bukan ahli dalam mengurusin taman. Namun jika hanya untuk bersih-bersih, saya sering melakukannya.

Menyiramin taman sepertinya pekerjaan mudah juga. Meski begitu, itu menambah kekhawatiran saya. Apakah rumputnya akan bertahan dan tumbuh? Atau sebaliknya? Yang patut disalahkan bila nanti gagal adalah saya pasti. Dilema jadinya.

Beberapa hari hujan di Kota Semarang cukup membuat saya bersantai karena tidak perlu menyiram. Saya bisa fokus sebentar dengan aktivitas saya di depan komputer jika begini terus.

Yah, semoga saja semua baik-baik saja. Kasihan pemilik rumah yang sudah semangat 45 membeli rumputnya. Bahkan, beliau menanamnya dengan tangan sendiri.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh