Catatan
Keteraturan yang Buat Tidak Nyaman
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
[Artikel 58#, kategori rumah] Manajer terbaik kami di rumah sedang melakukan misi besar dalam urusan merombak rumah. Alhasil, semua harus serba diatur agar terlihat nyaman dan bersih. Namun entah kenapa itu berdampak kurang baik buat saya pribadi.
Sial! Sekarang saya punya alasan keluar rumah. Pikiran saya terus berimprovisasi yang mana seharusnya tidak terjadi. Bahkan sebelum ini, saya berkeras hati untuk bertahan hingga waktu tertentu.
Keteraturan
Salah satu yang membuat diri saya kurang nyaman adalah keteraturan yang terlalu dipaksakan. Padahal, di umur sekarang, saya mau sesuatu tetap ada dan tidak berubah.
Semisalnya saja seperti sendal yang ada di depan rumah. Saya lebih banyak beraktivitas pagi hari menggunakannya untuk menyalakan kran air atau pompa air.
Biasanya selalu ada di depan, namun mendadak dipindahkan ke dalam. Saya pikir hanya sesaat dan wajar. Ternyata, sering kali saat saya taruh kembali di luar, sendal itu ditaruh lagi ke dalam.
Hingga suatu hari, saya diberitahu untuk selalu menaruh sendal di dalam. Saya tidak menyukai itu. Semakin ke sini, perasaan nyaman saya lebih sering terganggu. Tentu, masih ada banyak lagi.
Karena saya harus menghormati sang manjer, mau tidak mau saya melakukannya dengan terpaksa. Jadi, saat dini hari mau nyalakan air atau pompa air, saya harus mengambil sendal dari dalam.
Jika selesai urusan, saya harus bawa lagi ke dalam. Terkadang saat harus keluar ingin membeli sesuatu, saya harus mengambilnya lagi...dan lagi. Dan kemudian menaruhnya lagi.
Sebel sendiri tapi malas ngurusin
Saya merasa dejavu dengan masa lalu yang pernah saya alami. Entah kenapa urusannya dengan wanita itu menyebalkan. Dan saya sudah tidak mempercayai orang baik sekali lagi.
Solusi satu-satunya adalah segera pergi dari rumah ini. Sudah tidak ada lagi tujuan dan alasan tinggal lagi sebenarnya.
Saya bertahan karena adanya dotsemarang sebagai pekerjaan. Saya benar-benar harus memikirkan sekali lagi alasan ini. Karena belum tentu juga saya pergi di saat hutang-hutang saya masih belum terlunasi.
...
Ternyata perbedaan umur antara 30 dan 20-an sangat berpengaruh sekali dalam mengambil keputusan dan pikiran. Umur 20-an mungkin saya bisa berkeras hati, mengatakan sesuatu yang yang saya percayai atau pergi sekalian tanpa perlu dihalangin.
Umur 30-an, kebijaksaan menjadi pertimbangan setiap kali pikiran mendorong keberanian. Karena rasa itu, saya harus berpikir ulang. Mungkin jika tinggal di tempat sendiri saya akan memiliki sikap yang berbeda.
Di sini, saya harus tahu diri. Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Sudah numpang, malah ngelunjak. Diatur buat baik, malah kesel karena alasan kenyamanan.
Menjadi dewasa itu melelahkan.
Artikel terkait :
- Renovasi Kamar
- Akhir Bulan Agustus, Kedatangan Mertua Si Bungsu
- Daunnya Rontok, Pohon Jambu Mau Mati?
- Manggil Jasa Rayap
- Lainnya
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar