Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

ASUS Media Gathering Vivobook Go 14

[Artikel 111#, kategori aktivitas] Jadi satu-satunya bloger laki antara bangga dan juga gembira, eh salah. Maksudnya nggak enak sendiri. Mau gimana lagi, buah yang ditanam sekarang terus menunjukkan hasilnya. Gandjel Rel, komunitas bloger perempuan melakukannya. Konsisten mereka membuahkan hasil.

Halo, Selasa (21/11). Tidak menyangka hotel yang sulit saya temui si mbak marketingnya meski kenal baik, kembali mampir dalam kunjungan untuk acara ASUS Media Gathering.

Ruangannya cukup familiar karna beberapa kali pernah ikutan acara di sana. Ya, meski beda penyelenggara dan ruangannya saja.

Roadshow Vivobook Go 14

Tidak ada banyak woro-woro atau info yang datang dari grup BLUS langsung seperti biasanya. Mendadak saja ada info yang diberitahu secara pribadi dari sesama rekan bloger jika ASUS datang ke Kota Semarang.

Meski disayangkan pak Bosnya tidak hadir karena ada kegiatan yang tidak bisa ditinggal, setidaknya Kota Semarang termasuk dalam tur yang didatangin tim ASUS Indonesia. 

Misi dotsemarang untuk membuat Ibu Kota Jawa Tengah tetap terlihat menarik di mata brand setidaknya masih ada. Meski sekarang acara lokal yang terus ramai malah ditinggalkan.

Acaranya cukup terbatas, jadi tidak heran pesertanya yang didominasi perempuan bisa dihitung. Sepertinya 20-an bloger. Cukup mengejutkan, ada peserta yang datang dari luar kota untuk menghadiri acara ini.

Dalam tur, ASUS Indonesia membawa banyak perangkat (laptop). Mulai dari lini Vivobook (normal), Zenbook (premium), hingga ROG.

Namun laptop yang diutamakan dalam kampanye promosi kali ini adalah Vivobook Go 14, termasuk yang 15 juga. Laptop yang dibranding dengan tipis dan harga murah dengan sasaran segmen pelajar. 

Saat dipersentasikan, saya jadi minder sendiri karena bukan lagi sebagai pengguna laptop ASUS. Saya sudah beralih ke merek lain dan mohon maaf, itu juga terpaksa. Saya sudah tidak berani mengajukan diri untuk meminjam produk ASUS karena kelakukan saya yang ketiban masalah.

Vivobook Go meski harganya berkisar 6 jutaan, teknologi yang disematkan padanya merupakan yang terkini. Untuk mendukung pekerjaan, laptop dengan proseseor AMD Ryzen bahkan sudah diberi akses keamanan dengan fingerprint sensor.

Yang mencuri perhatian adalah layarnya yang dapat dibuka hingga 180 derajat. Jika laptop ini diberikan kepada saya kemarin, saya tidak akan menolaknya. Eh, hahaha..

Selengkapnya tentang Vivobook Go 14 bisa dibaca di blog dotsemarang. Di link bawah ini, sudah ada spesifikasi lengkapnya juga.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya