Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Hadir di acara Rakerkes by Dinas Kesehatan Kota Semarang

Kamis kemarin (20/7), Dinas Kesehatan Kota Semarang menginisiasi acara bertajuk Rapat Kerja Kesehatan yang disingkat Rakerkes. Selain dihadiri seluruh Puskesmas se-Kota Semarang, hadir pula direktur rumah sakit, akademisi, organisasi profesi, lintas sektoral hingga media. Termasuk kami, bloger.

Kalimat di atas itu saya ambil dari paragraf pertama blog dotsemarang yang sudah menayangkan artikelnya. Bisa dilihat di sini jika penasaran

Datang ke acara ini ibarat jodoh tidak kemana. Soalnya, saat diundang saya sempat menolak karena ada yang lebih kompeten dan punya kekuasaan dari sisi komunitas.

Apalah saya yang hanya personal dan blognya saja masih pakai blogspot. Gara-gara platform ini, banyak job melayang dan tersisih karena dianggap tidak kredible untuk kampanye pemasaran.

Sebenarnya sedih juga menolak undangan, apalagi tempat acaranya digelar di hotel yang saya incar sejak awal hotel ini berdiri. Hotel baru dan sebenarnya ada kenal sama orang dalam. 

Entah kenapa, tiap menghubungi dia (marketing), pesan wa saya hanya dibaca. Sudah setahun hotelnya berdiri dan kebanyakan memang hanya media yang sering diundang.

Oh ya, kembali soal acara DKK.

Saya pasrah karena saya sendiri yang menolak. Tapi esok harinya, undangan itu ternyata masih tertuju kepada saya. Nama yang saya sodorkan rupanya belum dihubungi. Saya bergembira karena saya bisa mendapatkan 2 sekaligus hal yang saya inginkan. Pergi ke acara DKK dan pertama kali ke hotel tersebut.

Acaranya sendiri 2 hari, Kamis dan Jumat. Saya pikir acara tidak begitu serius seperti acara-acara biasanya yang dibuat DKK bersama komunitas.

Eh, kok ada Wali Kota yang datang. Eh, ada sambutan Pak Menteri Kesehatan. Waduh.. ditambah Puskesmas se-Kota Semarang juga turut hadir. 

Dari tema acaranya juga memang sangat berbobot 'Transformasi Kesehatan Demi Wujudukan Semarang Semakin Sehat'. Nah, lho!

Sayangnya, hari kedua, saya sempat meninggalkan acara karena harus liputan final futsal Pornas Korpri XVI. Kalau liputan, acaranya provinsi, mau nggak mau harus pergi. 

Hari kedua sebenarnya lebih ke sisi diskusi, peserta dibagi 6 kelompok. Saya tidak enak sendiri meninggalkan kelompok saya yang diisi akademisi, media (suara Merdeka), Telkomsel dan sebagainya.

Bagian menarik hari kedua adalah ngobrol sama perwakilan dari Suara Merdeka yang hadir. Nanti deh, saya cerita kapan-kapan kalau pas ingat. Hahaha..

....

Senang sekali bisa hadir acara Dinas Kesehatan Kota Semarang. Saya harap dapat menuliskan semua hal yang dibagikan di sana nantinya di blog dotsemarang.

Ikut hadir di sini seperti sedang merancang masa depan Kota Semarang. Ide atau saran sangat diharapkan dari kegiatan ini. Tahun 2024, apakah Kota Semarang berhasil mewujudkan semakin sehat? 

Mari kita tunggu.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh