Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Futsal Hari Kamis, Konsisten Bawa Fotografer Tiap Awal Bulan

[Artikel 126#, kategori futsal] Mengawali awal bulan November, bermain futsal dimulai dari hari Kamis. Ada tren baru yang unik dan jarang dilakukan biasanya. Satu sisi ini menarik karena kami punya banyak gambar selama bermain dan sisi lain ini sebuah tren yang sedang banyak dipakai dalam olahraga.

Kamis malam (2/11) kemarin, saya sudah tidak mengenakan kaos yang sama seperti beberapa kesempatan sebelumnya saat ada fotografer mengambil gambar.

Karena jika kaosnya sama, saya biasa memakai warna orange, seakan momen waktunya sama. Padahal beda-beda, alias bulan yang berbeda.

Tren yang sebenarnya sudah saya tangkap semenjak beberapa bulan lalu. Hanya saja, saya tidak menyangka itu pun merasuk ke rekan-rekan futsal yang saya ikutin rutin. Khususnya hari Kamis.

Watermark

Ketika main hari Selasa mengeluh karena orang-orang yang bermain semakin sedikit, maka itu tidak terjadi pada hari Kamis, terutama awal bulan.

Orang-orang yang bermain pada banyak yang datang. Sebuah pemandangan yang kontras dengan hari Selasa. Itu menyenangkan suasananya. 

Tentu, itu berpengaruh pada hasil gambar yang diambil fotografer. Gambarnya jadi beragam dan penuh wajah-wajah yang menyenangkan.

Meski begitu, gambarnya diberi watermark. Itu bagus karena saya pun terkadang melakukannya. Namun itu membuat sulit dan kurangnya kebebasan. Padahal penggunaan watermark diberikan kepada gambar yang dipakai untuk diri sendiri.

Sedangkan ini memakai jasa dan dibayar karenanya. Bukankah seharusnya mendapatkan akses original? Entahlah, sepertinya itu sudah lumrah buat fotogafer olahraga.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya

Blog Personal Itu Tempat Curhat

Sifat Buruknya Pria 29 Tahun