Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Futsal Hari Kamis, Konsisten Bawa Fotografer Tiap Awal Bulan

[Artikel 126#, kategori futsal] Mengawali awal bulan November, bermain futsal dimulai dari hari Kamis. Ada tren baru yang unik dan jarang dilakukan biasanya. Satu sisi ini menarik karena kami punya banyak gambar selama bermain dan sisi lain ini sebuah tren yang sedang banyak dipakai dalam olahraga.

Kamis malam (2/11) kemarin, saya sudah tidak mengenakan kaos yang sama seperti beberapa kesempatan sebelumnya saat ada fotografer mengambil gambar.

Karena jika kaosnya sama, saya biasa memakai warna orange, seakan momen waktunya sama. Padahal beda-beda, alias bulan yang berbeda.

Tren yang sebenarnya sudah saya tangkap semenjak beberapa bulan lalu. Hanya saja, saya tidak menyangka itu pun merasuk ke rekan-rekan futsal yang saya ikutin rutin. Khususnya hari Kamis.

Watermark

Ketika main hari Selasa mengeluh karena orang-orang yang bermain semakin sedikit, maka itu tidak terjadi pada hari Kamis, terutama awal bulan.

Orang-orang yang bermain pada banyak yang datang. Sebuah pemandangan yang kontras dengan hari Selasa. Itu menyenangkan suasananya. 

Tentu, itu berpengaruh pada hasil gambar yang diambil fotografer. Gambarnya jadi beragam dan penuh wajah-wajah yang menyenangkan.

Meski begitu, gambarnya diberi watermark. Itu bagus karena saya pun terkadang melakukannya. Namun itu membuat sulit dan kurangnya kebebasan. Padahal penggunaan watermark diberikan kepada gambar yang dipakai untuk diri sendiri.

Sedangkan ini memakai jasa dan dibayar karenanya. Bukankah seharusnya mendapatkan akses original? Entahlah, sepertinya itu sudah lumrah buat fotogafer olahraga.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh