Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Umur 20 vs Umur 30-an

[Artikel 15#, kategori Twitter] Timeline X atau Twitter mendadak saja ramai kicauan dari pengguna yang cukup banyak dibagikan terkait umur dan pencapaian pada tanggal 13 November kemarin. Saya yang merasa umur 30-an turut merasakan. Mengapa orang-orang sekarang begitu panik, terutama umur 20-an?

Ceritanya ada di gambar atas yang bisa kamu baca. Saya pikir masalah utamanya orang muda sekarang yang berusia 20-an adalah terlalu derasnya informasi yang masuk ke pikiran mereka. Ada apa dengan generasi Z saat ini?

Saya membayangkan diri saya saja di umur yang sama, saya masih tidak memikirkan masa depan karena saya tahu masa depan saya sudah ada garis yang Tuhan berikan. Saya hanya ingin menikmati masa muda, mendapatkan pengalaman sebanyak mungkin dan belajar dari kegagalan.

Namun sekarang, paparan informasi yang diberikan membuat perasaan muda-mudi 20-an seakan menyeramkan. Mereka melihat di umur yang sama, sudah banyak keberhasilan yang diraih seseorang. Hanya saja, mereka lupa keberhasilan tersebut tidak didapatkan secara cuma-cuma. 

Umur 30-an

Ini akan panjang ceritanya apabila harus dijabarkan. Mari melompat saja dan biarkan pikiran kaum muda 20-an terhanyutkan dengan sisi mereka sendiri.

Seperti yang diposting pemilik akun yang ada di dalam gambar, jika yang 20-an saja merasa kurang pencapaiannya, bagaimana dengan yang sudah di atas 30-an? Kami berada di tepi jurang ini.😫

Saya ikut merasakan meski dari sisi saya dan si penulis status sangat timpang. Saya tidak lulus S1, dia perempuan dan saya pria. Tekanannya lebih besar ada pada dia sebenarnya. 

Namun kesamaan kami adalah bagaimana menjaga perasaan kami agar tetap nyaman dan berada dalam kondisi tenang. Saya akui itu.

Saya mengerti perasaan itu. Terkadang orang selalu menaruh standar mereka ke orang lain tanpa memikirkan orang tersebut.

Apa yang sudah dilakukan, dikorbankan, dan mereka hanya mengatakan itu harapan agar lebih baik. Padahal kami sudah berjuang, kenapa tidak diucapkan 

'Terima kasih sudah berjuang, tidak apa-apa. Sehat selalu pokoknya.'

Persiapkan dirimu

Sebagai pria yang sudah berumur 37 tahun, dilemanya sangat terasa. Mau berjuang, sudah malas karena hanya ingin merasa tenang saja dalam kesunyian. Menikah, entahlah. Tapi saya selalu berharap bisa menikah sekali seumur hidup saja.

Buat kamu yang masih di usia 20-an, andai saja juga bisa mengulang waktu, persiapkan dirimu sebelum memasuki usia 30-an lebih baik lagi.

Jika kamu sedang kuliah, tuntaskan. Lebih cepat, lebih baik. Cari pengalaman sebanyak mungkin, terutama hal positif. Entah itu dalam berorganisasi, berkomunitas atau hobi.

Perbanyak belajar hal apapun, seperti bahasa Inggris dan bahasa asing lainnya. Itu sangat berguna. Apalagi jika ada keinginan ke luar negeri.

Pasangan, jika memiliki kondisi bagus dengan banyak kekuatan yang mendukung seperti keluarga, menikahlah. Jangan tunggu mapan atau belum berguna. Karena seiring waktu bertambah usianya, dilemanya akan bertambah. Pemikiran juga akan berubah.

Jika ingin berbisnis untuk mendapatkan penghasilan, cobalah mulai dari sederhana. Internet adalah sumber informasi, sangat mudah mendapatkan bimbingan. Kamu hanya perlu mengikutinya. Trial & erorr!

Terakhir, menabunglah meski itu sedikit. Usia 30-an, dunia terasa akan terbalik. Perkara mudah malah jadi susah. Ada beragam pengeluaran yang tak pernah dipikirkan akan menguras kantong. Jika tidak ada tabungan, kamu stress sendiri nantinya.

Saya tahu jika ada sebagian orang memiliki kemampuan finansial di atas rata-rata. Kita tidak tahu apakah nasibnya beruntung terus, dia masih kaya raya hingga hari ini. Eh, besok kena kasus. Ini hanyalah persiapan saja.

...

Tulisan ini tidak akan menyelesaikan masalahmu tentunya. Setidaknya, ada orang yang membagikan pengalamannya untuk kamu yang bisa digunakan sebagai pembatas agar kamu tidak jatuh lebih dalam lagi atau lebih termotivasi lagi.

Oh ya, jika kamu ingin mengikuti percakapan postingan di Twitter yang ada di dalam gambar di atas, bisa dibuka link di sini. Itu banyak sekali diskusi menarik yang mungkin membantumu menambah referensi atau membantumu berpikir.

Saya harap, kamu dan kita semua, bisa terselamatkan dari pikiran-pikiran negatif. Ada banyak hal yang belum kamu lakukan sebenarnya. Dan itu membuatmu lebih baik lagi.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh