Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Malam Mingguan di Bandara Semarang

[Artikel 64#, kategori rumah] Kali ini tidak seperti malam minggu lainnya yang biasanya dihabiskan di dalam kamar saja. Ada orang rumah yang kembali pulang usai awal tahun sempat pulang kota Samarinda. Saya senang bisa ke bandara lagi pikir saya, namun malah niatnya kalah!

Istri si bungsu kembali bersama putri cantiknya. Lumayan 2 minggu tanpa mereka di rumah, suasana sepi membuat perasaan saya nyaman. Tidak perlu khawatir tentang apa pun di rumah, saya bisa melanjutkan kesenangan saya akhirnya. Yaitu, malas-malasan.

Malam minggu di bandara

Saya tiba di bandara lebih awal, Sabtu sore (20/1). Jika sesuai jadwal yang tertera di tiket, keduanya akan tiba di Kota Semarang pukul 7 malam. Lumayan nunggu 2 jam di sini.

Tentu, saya punya alasan sendiri kenapa begitu cepat datangnya. Jika tidak ada momen jemput begini, mungkin saya tidak akan ke bandara. Jadi, sekali dayung dua pulau terlampaui. Maksudnya kenapa nggak sekalian saya cari bahan buat tulisan atau konten.

Suasana bandara dari sore hingga malam cukup ramai. Tiap kedatangan, pasti suara orang-orang seperti sedang berada di pasar. Ada yang jemput sendiri, ramai-ramai hingga satu rombongan lengkap. Saya? Sendiri saja.

Niat mengambil konten mendadak sirna karena mood saya berubah. Padahal dari rumah sangat niat sekali akan begini dan begitu. Entahlah kenapa, saya juga bingung.

Untunglah ada momen kecil yang membuat akhirnya saya keluar dari mobil. Ah, itu saya kebelet ingin pergi ke kamar mandi. Lumayan dapat beberapa foto dan masuk ke salah satu gerai oleh-oleh saat berada di dalam ruangan gedung bandara.

Saya jadi ingat sebuah postingan di X tentang pertanyaan di mana malam mingguan yang rekomendasi di Kota Semarang. Karena kebenaran saya ada di bandara, saya jawab 'bandara'.

Kapan lagi bisa kencan anti mainstream. Kencan di bandara bukan saja unik dan seru. Tapi juga berbeda dari biasanya. Toh, kalau lapar ada tempat makannya. Kalau ingin ngopi, ada juga. Mau lihat pemandangan, juga ada. Lihat langit begitu luas dengan atribut pesawat jika kelihatan. Menyenangkan rasanya.

Tidak terasa waktu berjalan cepat juga. Mereka akhirnya tiba juga. Sepertinya selesai menikmati malam minggu di bandara Semarang. 

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Crowned Clown, Drama Korea Kerajaan yang Bercerita Raja yang Bertukar Karena Wajah Kembar

Jab Harry Met Sejal, Film India Tentang Pria yang Berprofesi Sebagai Pemandu Wisata

Sifat Buruknya Pria 29 Tahun