Pria Tidak Berdaya

[Artikel 129#, kategori MU] Saya rasa sudah cukup bersabar dengan kepemimpinan Erik ten Hag. Ia memang bagus sebagai pelatih, tapi ini Manchester United. Klub yang tidak sedang berproses seperti jamannya Alex Ferguson. Tapi klub yang sangat besar. Selain itu, ETH punya banyak dosa besar yang tidak akan dimaafkan oleh sebagian besar penggemar.
Lucu juga menulis resolusi tahun ini. Apalagi tentang MU. Nama besarnya benar-benar tenggelam. Tak ada lagi rasa hormat dari penggemar atau bahkan lawan. Seakan MU sudah tidak betaring lagi untuk menguasai Eropa. Eh, jangankan Eropa. Liga saja masih terseok-seok.
Pecat ETH
Jujur, saya memiliki dendam tersendiri terhadapnya. Memang dari sisi manajer (pelatih), beliau ini bukan kaleng-kaleng. Namun untuk personal dalam mengatur pemain, ia sangat buruk.
Kepergian Ronaldo hingga De Gea adalah titik awal ketidaksukaan kepadanya. Awalnya mungkin ia berhak karena tugasnya dan juga posisi Ronaldo yang sudah berumur.
Seiring waktu, performa tim ternyata sama saja dan bahkan jeblok. Keputusan yang salah yang ia ambil karena kurangnya sabar. Entah kenapa orang-orang disekitarnya tidak ada yang mengatakan untuk tidak terburu-buru ambil keputusan.
Apapun hasilnya nanti, kompetisi selesai, saya harap resolusi saya bisa tercapai. MU punya pelatih baru. Keluarkan Erik, mengapa harus mempertahankan disaat dulu Mourinho yang memberi banyak piala juga dipecat.
Saya mencintai klub ini semenjak saya duduk di bangku Sekolah Dasar. Era keemasan David Beckham hingga Cristiano Ronaldo begitu indah. Saya menginginkannya memori itu kembali.
Artikel terkait :
Komentar
Posting Komentar