Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Pria Muda, Kamu Harus Bekerja Keras Agar Punya Banyak Uang

[Artikel 76#, kategori motivasi] Saya terlibat obrolan ringan dengan rekan futsal saya yang masih berusias 24 tahun. Orangnya kalau main futsal terbilang hebat. Punya motivasi hidup dan ia sedang berusaha untuk menjalani hidup lebih baik lagi.

Selasa malam (16/1), saat saya sedang mempersiapkan diri memakai peralatan futsal, saya mengajak ngobrol dengan rekan sesama futsal. Suasananya juga masih sepi, sepertinya kami kecepatan datang.

Uang adalah segalanya

Sebagai pria yang sudah melewati usia 20-an dan sekarang menikmati usia 30-an, uang adalah segalanya menurut saya. Apalagi kita bukan dari kalangan keluarga kaya yang mampu menopang saat kita sedang butuh.

Di blog ini, saya sudah beberapa kali menuliskan betapa pentingnya uang. Memang uang bukan segalanya, tapi dengan memiliki uang, kita lebih berguna dan menjadi kuat.

Saya tahu rekan saya ini tidak perlu dimotivasi lagi karena semangatnya yang saya juga kagumi. Hanya saja saya ingin membagikan hal yang hanya dirasakan pria seperti saya yang berusia 30-an. Apalagi kami memiliki latar belakang sama, tidak didukung kemampuan finansial keluarga yang besar.

Tahun 2024, cari kerja

Jika memiliki kesempatan untuk bisa memutar waktu ke belakang, mungkin saya akan memilih mencari kerja yang punya gaji bulanan ketimbang menjadi bloger.

Di usia 30-an, saya tidak bisa mengandalkan blog sebagai tujuan hidup. Rekan saya ternyata akhir tahun kemarin sudah keluar dari pekerjaannya. Dan sekarang masih sedang menunggu panggilan usai melamar di beberapa tempat.

Niatnya ingin bekerja memang sangat kuat. Ditambah latar belakangnya yang semakin memotivasinya. Saya ingin menghiburnya dengan pilihan mengapa tidak menjadi pengusaha atau pembuat konten yang sedang ramai seperti sekarang.

Sayangnya, karakteristik generasi Z yang pernah saya rasakan dari adik bungsu saya ternyata sama. Jawabannya hanya sederhana 'tidak punya modal'. Mendengar itu, saya langsung berhenti.

Apalagi suasana lapangan juga sudah ramai oleh rekan-rekan lain. Sangat sulit untuk melihat perbedaan anak generasi Z memang. Mungkin karena belum tahu caranya saja dan tidak ada yang mengarahkannya saja. 

Mari bermain futsal saja.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya

Blog Personal Itu Tempat Curhat