Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Pria Muda, Kamu Harus Bekerja Keras Agar Punya Banyak Uang

[Artikel 76#, kategori motivasi] Saya terlibat obrolan ringan dengan rekan futsal saya yang masih berusias 24 tahun. Orangnya kalau main futsal terbilang hebat. Punya motivasi hidup dan ia sedang berusaha untuk menjalani hidup lebih baik lagi.

Selasa malam (16/1), saat saya sedang mempersiapkan diri memakai peralatan futsal, saya mengajak ngobrol dengan rekan sesama futsal. Suasananya juga masih sepi, sepertinya kami kecepatan datang.

Uang adalah segalanya

Sebagai pria yang sudah melewati usia 20-an dan sekarang menikmati usia 30-an, uang adalah segalanya menurut saya. Apalagi kita bukan dari kalangan keluarga kaya yang mampu menopang saat kita sedang butuh.

Di blog ini, saya sudah beberapa kali menuliskan betapa pentingnya uang. Memang uang bukan segalanya, tapi dengan memiliki uang, kita lebih berguna dan menjadi kuat.

Saya tahu rekan saya ini tidak perlu dimotivasi lagi karena semangatnya yang saya juga kagumi. Hanya saja saya ingin membagikan hal yang hanya dirasakan pria seperti saya yang berusia 30-an. Apalagi kami memiliki latar belakang sama, tidak didukung kemampuan finansial keluarga yang besar.

Tahun 2024, cari kerja

Jika memiliki kesempatan untuk bisa memutar waktu ke belakang, mungkin saya akan memilih mencari kerja yang punya gaji bulanan ketimbang menjadi bloger.

Di usia 30-an, saya tidak bisa mengandalkan blog sebagai tujuan hidup. Rekan saya ternyata akhir tahun kemarin sudah keluar dari pekerjaannya. Dan sekarang masih sedang menunggu panggilan usai melamar di beberapa tempat.

Niatnya ingin bekerja memang sangat kuat. Ditambah latar belakangnya yang semakin memotivasinya. Saya ingin menghiburnya dengan pilihan mengapa tidak menjadi pengusaha atau pembuat konten yang sedang ramai seperti sekarang.

Sayangnya, karakteristik generasi Z yang pernah saya rasakan dari adik bungsu saya ternyata sama. Jawabannya hanya sederhana 'tidak punya modal'. Mendengar itu, saya langsung berhenti.

Apalagi suasana lapangan juga sudah ramai oleh rekan-rekan lain. Sangat sulit untuk melihat perbedaan anak generasi Z memang. Mungkin karena belum tahu caranya saja dan tidak ada yang mengarahkannya saja. 

Mari bermain futsal saja.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Crowned Clown, Drama Korea Kerajaan yang Bercerita Raja yang Bertukar Karena Wajah Kembar

Jab Harry Met Sejal, Film India Tentang Pria yang Berprofesi Sebagai Pemandu Wisata

Sifat Buruknya Pria 29 Tahun