[Artikel 112#, kategori catatan] Malam pergantian tahun yang biasanya terdengar suara bunyi dari kembang api mendadak sunyi. Tubuh saya seperti biasa, langsung merespon dengan mengambil smartphone. Ternyata sudah jam 3 pagi. Saya terlelap begitu dalam. Selamat Tahun Baru 2023 buat kita semua.
Satu hari sebelum malam pergantian, hujan turun dengan begitu intens-nya. Seperti yang sudah-sudah, banjir ada di mana-mana. Saya hanya berdiam diri di rumah, menghabiskan waktu dengan pekerjaan dan membaca komik. Jari jemari saya tahan untuk tidak membiarkan informasi yang berlebihan. Toh, pasti ada yang membagikan.
Harapan
Suasana rumah sangat rame karena sedang ada pemilik rumah. Rencana tahun baru disusun dari beberapa hari sebelumnya, apakah bakal ada momen yang akan dikenang?
Ternyata sama saja. Malam tahun baru yang jatuh pada malam minggu tidak mengubah keadaan yang saya lewati setiap menghabiskan Sabtu malam. Sunyi, remang dan sendiri.
Saya tidak tahu apa yang dilakukan orang rumah saat tubuh saya terlelap dalam keheningan malam. Yang saya mengerti, mereka menghabiskan malam minggu bersama di luar rumah sebelum saya memutuskan tidur di awal dan tidak menonton pertandingan Manchester United jam setengah 8 malam.
Harapan hanya tinggal harapan. Rencana besar pemilik rumah kalah dengan ajakan anak kesayangan yang ingin berkumpul dengan momen yang lebih mengasyikkan. Entah, kemana tujuan mereka saat cuaca masih kurang bersahabat.
Ada harga yang dibayar
Semua kebahagiaan yang saya dapatkan akhir-akhir ini, termasuk dapat laptop baru adalah proses panjang yang saya ambil dari relung hati terdalam sebelumnya.
Kehilangan Ibu di tahun 2022 adalah harga mahal yang harus dibayar. Ditambah dilema keluarga yang tidak pernah berhenti menggoda saat semua dipikir berjalan baik-baik saja.
Saat luka itu masih menganga, kabar lain datang yang seharusnya membuat bahagia. Hanya saja waktunya tidak tepat. Pria yang ditinggal istrinya memutuskan menjalani kehidupan baru dengan senyum bahagia. Entah apa yang dipikirkannya, saya hanya bisa memberi restu kepada beliau.
Perjalanan pria semi tua
Perjalanan kembali ke titik nol. Itu berarti tahun 2023, umur saya bertambah lagi. Bagaimana rasanya menjadi pria semi tua? Kata pria semi tua ini saya ambil dari komik.
Menjelang umur 37 tahun, saya hanya ingin berjalan santai dan memastikan semua bisa tersimpan. Mulai dari pengalaman, prestasi dan momen spesial.
Soal hubungan, selalu saya berharap. Tapi, kita tahu bahwa Tuhan memiliki caranya tersendiri. Apalagi dengan kehidupan yang membosankan seperti saya, Tuhan sepertinya bingung menurunkan malaikat cantinya kepada saya.
Malam pergantian tahun, tidak ada seseorang yang dapat saya ceritakan. Orang-orang terdekat, sepertinya sudah mengerti bahwa saya tak perlu dihubungi. Semua terdiam dalam gegap gempita malam.
Saya tidak tahu apa yang akan saya alami sepanjang tahun 2023. Setidaknya, saya ingin tetap menulis dan memanjakan tubuh lebih bahagia lagi. Sehat adalah prestasi.
dotsemarang
Saya tidak iri dengan orang lain yang sudah bekerja dan digaji dengan tinggi. Toh, semuanya setimpal dengan apa yang diraih. Semakin besar atau tinggi, tanggung jawabnya juga besar. Saya, hanya ingin menikmati kehidupan dengan santai. Artinya saya hanya perlu mengambil tanggung jawab kecil.
Tahun 2023, dotsemarang masih dalam rencana masa depan. Itu berarti masa bakti saya menjaga dotsemarang diperpanjang hingga akhir tahun.
Saya tidak tahu kapan akan berakhir menjaganya. Antara hobi dan bekerja sangat tipis. Dampaknya, isi dompet juga akan selalu menipis. Jangan harap melihat saya seperti orang kaya selama saya bekerja untuk dotsemarang. Ini hanya sebuah kesenangan yang terkadang keberuntungan.
...
Selamat tahun baru 2023. Banyak kisah yang akan menanti dan bersiap melewati. Terima kasih tahun 2022, saya tahu tidak mudah dijalani. Namun setidaknya, kita sudah kembali ke titik nol lagi.
Artikel terkait :
Komentar
Posting Komentar