Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Piala FA: MU Menang 3-1 Lawan Reading, Casemiro 2 Gol

[Artikel 119#, kategori MU] Terakhir nulis tentang Manchester United pada bulan Oktober tahun lalu (2022). Entahlah, saya mulai  kehilangan gairah sejak itu. Apalagi semenjak Ronaldo pindah. Sekarang, saya berusaha kembali. Casemiro jadi alasan saya menulis ini.

Nama Casemiro sepanjang bulan Januari terus menjadi pembeda. Kemenangan demi kemenangan ditorehkan. Salah satu pengaruhnya yang terbesar ketika ia tidak main saat melawan Arsenal. Ya, MU kalah dengan skor akhir 3-2. Gol terakhir yang membuyarkan harapan tim.

Piala FA

Minggu dini hari (29/1), pemain 30 tahun ini kembali setelah absen kemarin. Melawan Reading yang notabene bukan dari divisi yang sama, pelatih tetap menurunkan tim terkuatnya. Saya tidak peduli apa yang ingin dilakukan pelatih, saya hanya ingin melihat Casemiro. Itu saja. 

Dan benar, Casemiro menjadikan pertandingan kali ini sebagai panggungnya untuk bersinar. Dengan 2 golnya, MU seperti bermain di level yang berbeda.

Entah kenapa gol ketiga dicetak gelandang Brazil lainnya, Fred. Kemana para pencetak gol dari penyerang depan atau nama Rashford yang akhir-akhir ini terus mencetak gol. Andai kedua pemain tersebut tidak mencetak gol, akankah MU kembali ke level standarnya?

Debut pemain muda

Selama pertandingan juga ada hal menarik lainnya. Ada wajah yang kurang familiar masuk menggantikan Casemiro. Saat saya mencari tahu, pemain bernama Kobiie Mainoo ini baru berusia 17 tahun. 

Ternyata sudah debut di Piala Carabao Cup bulan Januari ini juga saat melawan Charlton dan situasinya pun sama, pengganti Casemiro.

📸 Twitter Casemiro

...

Casemiro benar-benar menjadi pembeda. Meski senang dengan performa tim, kekhawatiran juga ikut menyertai apabila terjadi seperti melawan Arsenal. Siapa tahu dia kena hukuman larangan bermain atau cedera. Dan tim tentu sangat dirugikan andaikan Casemiro tidak bermain.

Tapi, yasudahlah. Mari melihat sampainya akhir musim. Semoga ada Piala yang berhasil diraih di musim perdana Casemiro bersama Manchester United.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh

Mengenal Istilah Jam Kerja Hotel; Split atau Double Shift

Berkenalan dengan Istilah Cinephile