Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Pertandingan Perdana di Liga Eropa, MU Malah Tumbang di Kandang

[Artikel 117#, kategori MU] Manchester United memulai Liga Europa 2022-2023 dengan menjamu Real Sociedad di Old Trafford, Jumat dini hari (9/9). Ada sesuatu yang saya tunggu di sini, seorang pemain yang beberapa musim terkahir selalu pindah klub.

Ya, Kubo maksudnya. Pemain kidal dari Jepang musim ini dilepas Real Madrid dengan opsi dijual. Tidak lagi dipinjamkan. Beruntung sebenarnya Real Sociedad, namun sebagai pengamat, saya tidak rela Kubo pergi. Kesabarannya adalah luar biasa menurut saya.

Tumbang di kandang sendiri

Sayangnya jalannya pertandingan tidak secara full saya saksikan. Aksi Kubo pun sedikit saya bisa tonton. Ini adalah klub favorit saya sejak kecil, jadi bingung sendiri untuk mendukung.

Berharap Kubo suatu hari bisa jadi pemain MU

Dengan rentetan kemenangan beberapa pekan, MU sangat diharapkan dapat menghancurkan Real Sociedad. Apalagi main di kandang.

Namun entah apa yang dipikirkan Erik (baca pelatih) yang memutuskan mengganti formasi yang biasanya. Tentu itu adalah hal baik untuk pemain yang memiliki keterbatasan menit bermain, namun bagi penggemar kemenangan adalah harga mati.

Menit ke-59, Real Sociedad mendapatkan pinalti dan sukses dieksekusi. Dan skor tidak berubah hingga akhir. Sangat menyakitkan sekali (main di kandang sendiri pula).

Ada apa dengan Ronaldo?

Antara kasihan dan kesel melihat sosok Ronaldo yang tidak biasanya beberapa pekan terakhir. Termasuk melawan Real Sociedad. Memang banyak harapan tinggi yang disematkan kepadanya, mungkin saya saja yang terlalu berharap.

Ronaldo seperti pemain amatir yang sulit mencetak gol. Kalah segalanya dan seakan tanpa bantuan pemain semacam Kross maupun Modric, Ronaldo bukan siapa-siapa.

Apakah memang sudah seharusnya tidak begitu berharap kepadanya? Masih adakah kesempatan buatnya? Gestur tubuhnya yang kesel sendiri membuat saya juga ikut kesal. Bola-bola mudah dan umpan yang manis, itu terasa susah.

Beberapa komentar yang beredar di Twitter mengatakan itu karena pemain yang mendukung Ronaldo kurang memahami. Skema pemain yang diturunkan juga kurang sreg. Ronaldo harus bisa keluar dari masalah ini bila tidak ingin terus dicadangkan.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh