Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Pertandingan Perdana di Liga Eropa, MU Malah Tumbang di Kandang

[Artikel 117#, kategori MU] Manchester United memulai Liga Europa 2022-2023 dengan menjamu Real Sociedad di Old Trafford, Jumat dini hari (9/9). Ada sesuatu yang saya tunggu di sini, seorang pemain yang beberapa musim terkahir selalu pindah klub.

Ya, Kubo maksudnya. Pemain kidal dari Jepang musim ini dilepas Real Madrid dengan opsi dijual. Tidak lagi dipinjamkan. Beruntung sebenarnya Real Sociedad, namun sebagai pengamat, saya tidak rela Kubo pergi. Kesabarannya adalah luar biasa menurut saya.

Tumbang di kandang sendiri

Sayangnya jalannya pertandingan tidak secara full saya saksikan. Aksi Kubo pun sedikit saya bisa tonton. Ini adalah klub favorit saya sejak kecil, jadi bingung sendiri untuk mendukung.

Berharap Kubo suatu hari bisa jadi pemain MU

Dengan rentetan kemenangan beberapa pekan, MU sangat diharapkan dapat menghancurkan Real Sociedad. Apalagi main di kandang.

Namun entah apa yang dipikirkan Erik (baca pelatih) yang memutuskan mengganti formasi yang biasanya. Tentu itu adalah hal baik untuk pemain yang memiliki keterbatasan menit bermain, namun bagi penggemar kemenangan adalah harga mati.

Menit ke-59, Real Sociedad mendapatkan pinalti dan sukses dieksekusi. Dan skor tidak berubah hingga akhir. Sangat menyakitkan sekali (main di kandang sendiri pula).

Ada apa dengan Ronaldo?

Antara kasihan dan kesel melihat sosok Ronaldo yang tidak biasanya beberapa pekan terakhir. Termasuk melawan Real Sociedad. Memang banyak harapan tinggi yang disematkan kepadanya, mungkin saya saja yang terlalu berharap.

Ronaldo seperti pemain amatir yang sulit mencetak gol. Kalah segalanya dan seakan tanpa bantuan pemain semacam Kross maupun Modric, Ronaldo bukan siapa-siapa.

Apakah memang sudah seharusnya tidak begitu berharap kepadanya? Masih adakah kesempatan buatnya? Gestur tubuhnya yang kesel sendiri membuat saya juga ikut kesal. Bola-bola mudah dan umpan yang manis, itu terasa susah.

Beberapa komentar yang beredar di Twitter mengatakan itu karena pemain yang mendukung Ronaldo kurang memahami. Skema pemain yang diturunkan juga kurang sreg. Ronaldo harus bisa keluar dari masalah ini bila tidak ingin terus dicadangkan.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh

Mengenal Istilah Jam Kerja Hotel; Split atau Double Shift

Berkenalan dengan Istilah Cinephile