Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Futsal Pertama di Bulan September, Kambuh Lagi

[Artikel 103#, kategori futsal] Semenjak cedera panjang kemarin, entah kenapa saya jadi malas update konten futsal di Instagram. Ini adalah kali ketiganya saya sudah kembali bermain, perasaan khawatir dan cemas masih menghantui. Dan terjadi juga.

Saya sudah memutuskan hanya mengambil satu kali satu minggu jadwal futsal pada hari Selasa saja. Beberapa rekan malah menggoda saya untuk kembali bermain di hari Kamis saat saya sudah yakin.

Kiper dan lutut yang rentan

Selasa minggu pertama di bulan September jatuh pada tanggal enam. Saya pikir sudah benar-benar pulih dan kekhawatiran sempat saya buang ketika akhirnya kembali menjadi kiper.

Saya baik-baik saja selama di lapangan. Beberapa kali kebobolan pun mungkin karena memang bukan spesialis posisi saya sebagai kiper. Jadi wajar pikir saya.

Oh ya, saya akhirnya mengambil posisi kiper karena kiper sebelumnya mengalami sedikit cedera. Gimana tidak cedera, main terus nggak ada yang gantiin. 😅

Naas, setelah di rumah, lutut saya terasa sakit kembali. Untungnya tidak membengkak seperti sebelumnya yang membuat saya tidak main hampir 2 bulan.

Sial! Memang tidak boleh mengambil posisi kiper lagi sepertinya.

Bermain di tengah

Sebenarnya saya menyukai posisi tengah meski saya bisa bermain di mana saja. Main minggu pertama ini, saya puas dengan performa saya saat berada di tengah.

Sayangnya beberapa rekan sepertinya sedang tidak konsentrasi. Umpan tajam saya gagal diterima dengan baik. Entah kenapa mereka gagal, atau memang mereka tidak siap dengan bola yang saya kirim ke mereka.

...

Selamat datang bulan September. Saya harap tidak ada cedera yang mengikuti. Biarkan saya menikmati di luar jam tidur malam biasanya.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh