Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Pekan Ke-5 Liga Inggris, MU Menang tipis 1-0 atas Leicester

[Artikel 116#, kategori MU] Sialan! Dari tadi saya nyumpah-nyumpah sendiri bukan karena MU menang dengan permainan yang kurang menyenangkan. Tapi saya belum tidur dari semalam. Niat tidur cepat, eh malah gak bisa tidur dan tau-tau sudah jam 2 dini hari.

Hari ini, Jumat dini hari (2/9), tim bertandang ke Stadion King Power. Markas Leicester City. Saya pikir dengan skuad yang lebih baik, bisa menang mudah. Ditambah filosofi sepakbola yang seharusnya semakin terarah.

Hasilnya, hanya menang 1-0 saja. Gol semata wayang tersebut dicetak Sancho dari hasil kerja sama apik, Bruno, Rashford dan diselesaikan dengan menipu kiper oleh Sancho. 

Masih tidak suka dengan permainan

Saya senang bisa melihat Casemiro di tim ini sekarang. Jadi ada motivasi menontonnya pagi-pagi ini. Ditambah disiarkan di Televisi, hemat kuoata jadinya.

Sayangnya, dua babak dilalui, tim masih main seperti kesulitan sendiri. Saya masih ingat betapa kerennya permainan tim saat pramusim saat membantai Liverpool di Amerika sebelumnya. Rasanya permainan seperti itu yang saya ingin lihat.

Entah kenapa dari dua pertandingan terakhir, MU masih aja sulit mengembangkan permainan. Adanya Ronaldo pun juga belum berpengaruh.

Saya belum tidur

Arghhhh.... saya sudah mengatur alarm biar bisa bangun dini hari sebelum jam 2 pagi. Ini waktu kerja saya, jadi rasanya aman-aman saja.

Namun entah kenapa, saya yang sudah nyaman dibantal selalu terbangun setiap 1 jam. Saya sudah merebahkan kepala sebelum jam 8 malam. Lalu, terbangun jam 9, jam 10 dan akhirnya begitu terus.

Setelah pertandingan selesai, saya juga akan balas dendam ingin tidur lebih lama. Hasilnya, malah terjaga karena saya tidak pernah tidur lagi setelah bangun dini hari. Semacam kebiasaan jadinya.

Gambar : twitter

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh