Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

September 2022, platform yang dipakai dotsemarang masih diremehkan

[Artikel 153#, kategori dotsemarang] Sebagian orang menganggap itu hanya bercandaan. Saya harap demikian. Namun kalau dilakukan berulang-ulang, itu namanya ngebully. Mereka sangat bangga yang membuat suasana menjadi cerah, tapi mereka lupa siapa yang diarahkan. Apakah saya bukan manusia?

Tidak menyangka tahun 2022, saya masih diremehkan. Terdengar murah dan nggak berkualitas menurut standar mereka yang anggap pantas.

Saya akhirnya terpancing untuk menyudahi isu yang mereka bawa bahwa blogspot itu gak banget. Terasa kesel, mungkin marah, tapi saya sudah tidak peduli meski ada di obrolan rame-rame.

Kirain selesai

Selesai dengan itu, saya pikir nggak akan mengarah lagi dengan membawa blogspot ke dalam obrolan. Memang tidak langsung menuju ke dotsemarang, tapi cara mereka (seseorang) melakukannya seakan menyindir dan mengingatkan tentang apa yang terjadi sebelumnya.

Entah apakah karena suasananya sehingga arusnya sama. Saya mengerti bahwa itu hanyalah bercandaan, mungkin saya saja yang sensitif.

Saya tidak pernah membahas orang lain, milik pribadinya hingga domainnya. Bahkan saya memberi panggung kepada mereka yang dianggap terus berkontribusi.

Tapi namanya juga manusia. Tahunya bersenang-senang dan tidak memikirkan akibatnya.

Memang lebih baik bahas yang saru-saru saja agar pikiran lebih bebas. Lebih universal dan terkadang imajinasinya sama. 

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

Sifat Buruknya Pria 29 Tahun