Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Terlalu Idealis

[Artikel 150#, kategori dotsemarang] Kata ini muncul lagi setelah sekian kali saya dengar dari mulut orang-orang yang terkesan kasihan kepada saya yang identik dengan dotsemarang. Terlalu idealis kata mereka. Entah kenapa kesannya jadi negatif, atau mereka saja yang terlalu realistis?

Dalam sebuah acara, saya bertemu dengan sesama pemilik blog dan pemilik akun Instagram. Kami berbincang-bincang disela selesai acara utama. Pembicaraan yang ringan, sekaligus bertanya kabar tentang masing-masing.

Idealis

Dua orang di depan saya langsung kompak mengatakan saya terlalu idealis sambil mengucapkan rasa kekaguman atas apa yang saya lakukan hingga sekarang.

Seharusnya kata idealis ini bernilai positif karena saya mampu bertahan hingga 12 tahun. Nyatanya, suara itu terdengar begitu kasihan kepada saya. Seolah yang saya lakukan sia-sia dan terlalu baik jadi manusia.

Saya tidak memungkiri itu pastinya. Namun entah kenapa terasa mengganggu, apalagi kata idealis sering dikatakan oleh orang-orang yang dalam lingkaran sama.

Sudah berpuluh kali saya dengar kata tersebut dari waktu ke waktu. Apakah saya terlihat bodoh?

Merendahkan diri

Sekali lagi, saya harus menjelaskan kepada mereka bahwa saya tidak segitu idealisnya. Bahkan beberapa orang yang ingin bekerja sama dengan dotsemarang, saya sampai merendahkan diri dalam artian harga yang saya tawarkan bisa lebih murah.

Saya selalu menerima kerja sama dari siapapun untuk dotsemarang. Hanya saja, orang-orang tersebut pergi ketika sudah semua saya jelaskan dan tidak kembali.

Saya bertahan dengan dotsemarang karena banyak hal yang tidak bisa dibuang begitu saja, terutama perjuangan dan kenangan.

Saya bukan anak kemarin sore yang mendadak ikut-ikutan tren saat membangun dotsemarang. Banyak hal yang saya korbankan untuk ini. 

Saya hanya ingin mewujudkan mimpi dari dunia yang saya yakini. Bila itu terlihat sulit oleh orang-orang, mungkin karna yang berjuang bukan mereka.

Perubahan

Orang idealis adalah orang-orang yang melihat dunia apa adanya dan masih berharap dunia akan berubah demi kebaikan bersama. 

Kalimat di atas saya ambil dari situs orami.co.id yang rasanya mewakili diri saya. (Referensi)

Perubahan bukanlah sebuah sesuatu yang diberikan, namun sesuatu yang perlu diraih dengan usaha yang sangat keras.

Saya tidak takut hidup di dunia yang tidak ideal, malah melihat dunia yang tidak sesempurna ini dengan penuh pengertian dan kasih yang mendalam.

...

Terlalu idealis, tidak juga. Kadang saya bisa realistis. Idealis hanya sebuah syarat yang saya sematkan dalam diri untuk tetap menjaga perasaan agar tetap waras saja.

Orang idealis memang mencari hal terbaik yang dimiliki oleh orang lain. Itu dikarenakan orang idealis secara langsung melihat orang lain dengan cara manusiawi.

Dan karena itulah, orang idealis mencintai orang lain tanpa syarat. Mereka lebih sering dan mudah memaafkan kesalahan orang lain dan berpikiran terbuka.

Jadi, lihatlah kerja keras saya. Bukan tentang isi kepala saya.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh