Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Liga Champions Leg 1 Babak Perempat Final, Benzema Hattrick di Kandang Chelsea

[Artikel 17#, kategori Real Madrid] Real Madrid bertemu dengan Chelsea yang notabene juara Liga Champions musim 2021. Dan juga klub yang menyingkirkan Benzema dan kawan-kawan pada babak semifinal musim lalu. Namun sekarang sepertinya sebuah balasan, mari kita berpesta sejenak.

Ternyata saya menulis saat Real Madrid tersingkir di babak semifinal saat melawan Chelsea. Itu semacam cerita sambung dari masa lalu ke sekarang. Kali ini Madrid berjumpa kembali, Kamis dini hari kemarin (7/4/22).

Benzema

Rasanya baru kemarin mengelu-elukan nama Benzema yang mencetak 3 gol ke gawang PSG dan membuat Madrid lolos. Kini, nama itu kembali terdengar lebih nyaring. Madrid adalah Benzema.

Karim Benzema yang saat ini berusia 34 tahun kembali menggetarkan gawang dengan 3 golnya. Chelsea bukan saja dibuat tak berdaya, meski tampil dihadapan pendukungnya sendiri, melainkan juga mempertontonkan kekonyolan. 

Entah karena itu panik atau memang keberuntunganya Benzema saja yang selalu bagus, gol ketiga yang diraihnya didapat karena kesalahan kiper dan bek Chelsea.

Permainan yang efektif

Dari sekian kegembiraan karena tim favorit menang adalah bagaimana cara bermain tim yang kali ini lebih menarik dari biasanya. Puasnya sampai keubun-ubun.

Adalah bermain sampai ke belakang, menguasai dan mengontrol permainan. Lalu, mendistribusikan dengan cepat ke depan, seolah serangan balik yang mematikan.

Courtois, sang kiper banyak terlibat kali ini. Satu dua dengan para bek, mengingatkan saya pada skema permainan Barca atau Manchester City yang dilatih Pep. Entah, kesurupan apa pelatih menerapkan permainan seperti itu kali ini.

Yang jelas, saya menyukainya. Meski akhirnya kerja keras yang dibangun berhasil dibobol juga oleh Kai Havertz di menit 40. Apakah strategi ini kembali digunakan pertandingan leg kedua? Sesuai kebutuhan nantinya.

Highlights Pertandingan

Mari melihat lagi gol-gol Benzema yang membuat gairah pendukung selalu membuncah!

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya