Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Liga Champions Leg 1 Babak Perempat Final, Benzema Hattrick di Kandang Chelsea

[Artikel 17#, kategori Real Madrid] Real Madrid bertemu dengan Chelsea yang notabene juara Liga Champions musim 2021. Dan juga klub yang menyingkirkan Benzema dan kawan-kawan pada babak semifinal musim lalu. Namun sekarang sepertinya sebuah balasan, mari kita berpesta sejenak.

Ternyata saya menulis saat Real Madrid tersingkir di babak semifinal saat melawan Chelsea. Itu semacam cerita sambung dari masa lalu ke sekarang. Kali ini Madrid berjumpa kembali, Kamis dini hari kemarin (7/4/22).

Benzema

Rasanya baru kemarin mengelu-elukan nama Benzema yang mencetak 3 gol ke gawang PSG dan membuat Madrid lolos. Kini, nama itu kembali terdengar lebih nyaring. Madrid adalah Benzema.

Karim Benzema yang saat ini berusia 34 tahun kembali menggetarkan gawang dengan 3 golnya. Chelsea bukan saja dibuat tak berdaya, meski tampil dihadapan pendukungnya sendiri, melainkan juga mempertontonkan kekonyolan. 

Entah karena itu panik atau memang keberuntunganya Benzema saja yang selalu bagus, gol ketiga yang diraihnya didapat karena kesalahan kiper dan bek Chelsea.

Permainan yang efektif

Dari sekian kegembiraan karena tim favorit menang adalah bagaimana cara bermain tim yang kali ini lebih menarik dari biasanya. Puasnya sampai keubun-ubun.

Adalah bermain sampai ke belakang, menguasai dan mengontrol permainan. Lalu, mendistribusikan dengan cepat ke depan, seolah serangan balik yang mematikan.

Courtois, sang kiper banyak terlibat kali ini. Satu dua dengan para bek, mengingatkan saya pada skema permainan Barca atau Manchester City yang dilatih Pep. Entah, kesurupan apa pelatih menerapkan permainan seperti itu kali ini.

Yang jelas, saya menyukainya. Meski akhirnya kerja keras yang dibangun berhasil dibobol juga oleh Kai Havertz di menit 40. Apakah strategi ini kembali digunakan pertandingan leg kedua? Sesuai kebutuhan nantinya.

Highlights Pertandingan

Mari melihat lagi gol-gol Benzema yang membuat gairah pendukung selalu membuncah!

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh