Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Liga Champions 2020/2021: Real Madrid Tertahan Sampai Semifinal

[Artikel 11#, kategori Real Madrid] Sebelum bertanding melawan Chelsea di leg kedua, sebagian orang mungkin berpikir bahwa Madrid dapat melanjutkan sampai ke final. Namun langkah itu harus terhenti. Harapan itu langsung buyar kala menyaksikan permainan Madrid yang terlihat biasa-biasa saja.

Lama tidak menulis tentang Real Madrid. Terakhir menulis saat tim menjuarai kompetisi yang ke-34 kali (La Liga). Padahal, banyak pertandingan menarik yang ingin saya tuliskan di blog pribadi ini. Entah kenapa jadi malas.

Permainan yang sudah ditebak

Kejeniusan Zidane kali ini tidak berpengaruh sama sekali dalam pertandingan penentuan lolos ke final. Padahal tinggal selangkah lagi. Meski saya pun pesimis bila masuk final. Dimana Manchester City yang sangat berambisi ingin membawa si kuping besar untuk pertama kalinya. Mungkin lebih baik City saja yang juara.

Pada leg pertama, Madrid yang tampil tanpa sang kapten harus rela berbagi angka 1-1. Saat itu, permainan Madrid sudah terlihat tidak maksimal. 

Kekuatan Modrid dan Kross tak dapat banyak membantu karena Chelsea tahu mana yang berpotensi. Mereka berhasil menekan keduanya.

Leg kedua, bos seolah tidak belajar dari leg pertama. Kehadiran kapten pun tidak berpengaruh banyak, termasuk Hazard yang mungkin dianggap kartu AS kali ini. Ia benar-benar seolah menghilang di tengah pertandingan.

Pelatih Chelsea, Thomas Tuchel, mampu membaca permainan madrid. Strateginya berhasil membuat Madrid menjadi tim biasa.

Tidak ada kartu AS

Harapan besar ada pada Hazard yang diharapkan menjadi pengubah keadaan. Sayangnya, itu tidak terjadi. Malah menjadi perbincangan di akhir pertandingan kala ia terlihat tertawa bersama pemain lawan, Chelsea.

Mungkin sebuah kerinduan dan reuni kecil. Hanya saja situasinya tidak pas kala itu. Semua pemain tertunduk lesu, dan ia malah tertawa. 

Saya berharap ada Ronaldo di sana sebagai kartu AS. Entahlah kenapa saya berpikir ke sana. Benzema macet, pemain sayap semua juga tidak berjalan semestinya. Apakah karena strategi Chelsea sangat berhasil?

...

Saya harap Zidane tidak pergi lagi. Sudah membawa Madrid sejauh ini, semifinal, tentu adalah hal yang lazim sebagai pengoleksi gelar terbanyak Liga Champions. Bila diganti, khawatirnya prestasi itu tidak lagi membuat Madrid lebih baik.

Semoga musim depan, tim lebih baik lagi. Selalu ada cerita menang dan kalah. Dan hari ini, Madrid sedang berada diposisi kalah. Selamat Chelsea!

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh