Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Biskuit Kaleng yang Mendadak Hilang dari Peredaran

[Artikel 4#, kategori Produk] Beberapa hari sebelum lebaran, mendadak biskuit kalengan yang jadi ritual dimakan saat lebaran mendadak hilang dari peredaran. Semua minimarket di sekitar rumah, termasuk toko kelontong udah dicari, benar-benar tidak menemukan satu pun. Apakah lebaran tahun ini tanpa biskuit kaleng?

Beberapa hari sebelumnya, biskuit kalengan masih menghiasi minimarket. Saya pikir menunggu momen yang tepat dan ada uang lebih, baru meminangnya. Maksudnya membelinya.

Namun seiring waktu mendekati hari lebaran, kaleng-kaleng tersebut raib alias tidak ada stok lagi di tempat yang biasanya mudah dilihat.

Versi murah

Karena sudah menyerah mencari biskuit kaleng dengan segala merek, mendadak inisiatif saya ingin membeli biskuit lain yang biasa saja. Yang penting ada makanan saat lebaran saat di kamar.

Seperti ini isinya Khong Guan 300g

Dan tara, saya berjumpa dengan biskuit Khong Guan versi plastik yang beratnya cuma 300g beberapa hari kemudian. Harganya pun murah, kurang dari 20 ribu. Kalau tidak salah waktu itu 17 ribuan rupiah.

Awalnya pasrah bahwa lebaran kali ini tanpa warna-warni biskuit ala Khong Guan. Ternyata ada versi lain yang membuat lebaran lebih terasa.

Saya menemukannya di Alfamart, eh masuknya membelinya di sana. 

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh