Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Lebaran dengan KFC

[Artikel 14#, kategori Lebaran] Saya mendadak sedih saat kembali memutar kehidupan saya tiga tahun lalu saat momen lebaran. Saat itu, hanya ada 50 ribu rupiah yang saya pegang (dompet). Sekarang, saya sangat bersyukur bahwa dompet terisi lebih banyak dan bisa beli ayam KFC saat lebaran.

Saya sudah sangat senang sekali tahun ini bisa bersamanya, meski status kami tidak lagi sebagai kekasih. Lebaran tahun 2020, hubungan kami dipisahkan oleh luasnya samudra. Dia sedang berada di Malaysia. Maka lebaran tahun ini adalah momen spesial, ia berada di samping saya hari ini.

Ketika Dia mengatakan akan memasak opor ayam, sungguh kebahagiaan saya sepertinya berlipat-lipat. Sayangnya, ide memasak itu yang saya pikir bahwa ia bisa membuat masakan opor, ternyata tidak bisa.

Ketimbang membuatnya menderita harus melihat tutorial di YouTube, lebih baik mentraktirnya dengan ayam KFC. Sudah lama sekali saya tidak makan ayam di sana. Dan lebaran, rasanya harus lebih istimewa buat diri sendiri sebenarnya.

Kami akhirnya menikmati ayam KFC yang seharusnya sudah biasa buatmu. Aneh memang menurut kami. Lebaran kok malah menyantap hal normal seperti itu.

Mau gimana lagi, makan ayam KFC buat saya seperti barang mahal yang sehari-hari hanya makan mie atau tempe goreng. Mengeluarkan uang untuk memesannya dengan harga yang sedikit mahal, tentu tidak masalah. Biar pun uang didompet sudah habis akhirnya.

Apakah ini yang dinamakan bahagia itu sederhana? Ditemani saat lebaran dan makan ayam KFC. Tiap ngomong lebaran, rasanya saya selalu kesepian beberapa tahun belakangan. Kali ini, tidak. 

Terima kasih kamu yang selalu bertahan denganku.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Crowned Clown, Drama Korea Kerajaan yang Bercerita Raja yang Bertukar Karena Wajah Kembar

Kembali ke Jogja: Pulang